ACT Cirebon Bicara soal Kerja, Struktur, dan Relawan

ACT Cirebon Bicara soal Kerja, Struktur, dan Relawan

Kantor ACT di Jalan Parkit Raya, Nomor 60, Kelurahan Larangan, Kota Cirebon, kemarin (5/7).--

Radarindramayu.id, CIREBON - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cirebon lebih terbuka menyampaikan keterangan pasca klarifikasi dari pusat. Lembaga kemanusiaan yang ada di Cirebon sejak 3 tahun lalu ini mengaku tak terpengaruh kabar miring yang beredar di luaran.

"Kita (ACT Cirebon, red) alhamdulillah tidak terpengaruh dengan adanya isu ini (dugaan penyelewengan dana umat, red). Ya memang secara pemberitaan mungkin rada kuat di media," tutur Kepala Cabang ACT Cirebon Ade Rully kepada radarcirebon.com saat ditemui di kantor ACT Cirebon di Jalan Parkit Raya, Nomor 60, Kelurahan Larangan, Kota Cirebon, kemarin (5/7).

Ade menyampaikan, struktur lembaga ACT Cirebon diisi 12 staf. Terbagi menjadi tim marketing atau partnership, perencanaan/program, customer relation officer, admin dan lain-lain. Belum termasuk Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) yang menjadi wadah kerelawanan ACT ini.

"Di Cirebon, kurang lebih ada 70 relawan," ungkap Ade. Para relawan itu, kata Ade, tidak digaji. "Mereka (relawan, red) bekerja dari hati, tidak ada kafalah atau insentif atau apapun," imbuhnya.

BACA JUGA:Geger Penemuan Mayat Pria di Pamengkang Cirebon, Kondisinya Sudah Membusuk

Kecuali, gaji yang diberikan kepada 12 staf itu. "Kami staf atau karyawan seperti layaknya perusahaan-perusahaan biasa. Kami kerja digaji atau menerima kafalah atau upah setiap bulannya," ucap Ade.

Ketika ada bencana atau yang membutuhkan bantuan kemanusiaan, ACT dibantu MRI. Seperti pendistribusian bantuan, menjalankan program yang telah diagendakan maupun kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik lain.

Ade Rully bilang bentuk kemitraan ACT selama ini berjalan cukup baik. Misalnya, dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pebisnis kafe, rumah makan atau restoran. ACT Cirebon memiliki program Shopping Charity. Di mana pemilik perusahaan itu menyisihkan sebagian penghasilan untuk program-program kemanusiaan dari ACT.

BACA JUGA:Jelang Duel Timnas U-19 vs Thailand. Saatnya Tumbangkan Si Gajah Putih

Yang pernah berjalan, misalnya, operasi pangan untuk masyarakat di Desa Pesisir Cirebon. "Itu nanti setiap bulannya akan kita kunjungi mitra tersebut. Nanti kita sama-sama kalkulasi berapa donasi yang terhimpun lalu diserahkan ke kita dan akan sama-sama kita implementasikan dengan mitra tersebut," terang Ade.

Pilihan selanjutnya, donasi yang terkumpul digunakan untuk membantu masyarakat sekitar lokasi mitra tersebut. "Untuk distribusi pangan atau bantuan sembako misalnya," jelas Ade.

Ade Rully membeberkan aktivitas/kegiatan sehari-hari ACT Cirebon banyak melibatkan masyarakat dibantu MRI. "Ada program masyarakat prasejahtera, program untuk anak yatim, lansia dan macam-macam. Kita juga punya beberapa kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat," ucap Ade.

Telah berjalan, seperti memanfaatkan momentum car free day di Kawasan Bima Cirebon. Terakhir dilakukan Minggu kemarin (3/7). Yakni dengan memfasilitasi donor/cek darah, pengecekan kolestrol, aksi donasi pakaian layak pakai dari donatur dan sejenisnya.

BACA JUGA:Jelang Hari Raya Idul Adha, Pasokan Sapi Kurban Lancar

"Sore ini (kemarin, red) kami sedang menyiapkan susu segar untuk balita dan Insya Allah akan didistribusikan di wilayah Argasunya bersama-sama dengan warga. Setiap Jumat kita juga rutin melakukan distribusi pangan dari salah satu donatur kita," tukasnya.

Meski izin terpusat dari Kementerian Sosial, Ade Rully mengaku kerap melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial. Bahkan hingga ke tingkat paling bawah seperti izin RT/RW. Khususnya yang berhubungan dengan kerelewanan.

“Ya, kita berkoordinasi dengan Dinas Sosial kemudian kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak pemerintahan setempat, kemudian izin dari RT/RW setempat itu juga pasti sudah ada,” kata Ade.

BACA JUGA:Musim Haji, Pendaftar Umrah Urip Group Meningkat

“Dan banyak juga kolaborasi kita dengan Dinas Sosial, salah satunya, dulu, perihal penanganan ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) kemudian ada bantuan untuk panti jompo yang dikelola oleh Dinas Sosial di daerah Cangkol. Kita sering kalau ada bantuan kita arahkan ke sana,” terang kepala cabang ACT yang secara nasional telah berdiri sejak tauhn 2005 itu.

Masih terkait kabar miring yang menerpa, Ade Rully selaku kacab ACT Cirebon menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Sebagai sebuah lembaga kemanusiaan global dengan kiprah di 47 negara, katanya, sepanjang 2020 telah melakukan sebanyak 281.000 aksi.

“Dalam menghadapi dinamika lembaga serta situasi sosial ekonomi paska pandemi, sejak Januari 2022 kita sudah melakukan perubahan-perubahan ke arah perbaikan. Dilihat dari audit, ACT ini sudah memiliki predikat wajar tanpa pengecualian,” jelas Ade.

“Jadi dalam hal ini saya selaku kepala cabang hanya ingin menyampaikan; permasalahan ini sudah berlalu, sudah selesai dan Insya Allah ACT sudah berbenah untuk ke depan,” pungkasnya. (ade)

BACA JUGA:Fokus Bimbingan Manasik, Bahagia Dikunjungi Ridwan Kamil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: