Ki Buyut Trusmi Pepatih Pajajaran yang Diminta Menjemput Walangsungsang, Lalu Masuk Islam, di Sini Tempatnya
Petilasan Ki Buyut Trusmi--
Sri Baduga Maharaja memerintahkan Ki Bambangan untuk mencari ke wilayah utara Pajajaran.
Di sana, benarlah dia bertemu dengan Pangeran Walangsungsang yang sedang babad hutan belantara untuk dijadikan pedukuhan.
Kepada Pangeran Walangsungsang, Ki Bambangan meminta agar ikut pulang ke Keraton Pajajaran.
BACA JUGA:Baksos, Polsek Tebar Seratus Karung Beras
Tapi, permintaan itu ditolak Pangeran Walangsungsang dan Nyi Mas Rara Santang dengan halus.
Sebaliknya, Pangeran Walangsungsang mengajak Ki Bambangan yang merupakan seorang sinatria luhung pangelmu untuk tinggal di pedukuhan yang sedang dibangun.
Ki Bambangan juga diminta untuk memeluk Agama Islam. Namun, karena sedang mengemban perintah Raja Pajajaran, ajakan itu ditolak.
Akhirnya, terjadilah pertempuran antara keduanya. Karena kanuragan mereka sangat tinggi, adu tanding itu tak kunjung selesai.
BACA JUGA:Wujudkan Kabupaten Bebas Pungutan Liar
Meski begitu, Raden Walangsungsang akhirnya bisa menuntaskan perang tanding itu. Ki Buyut Trusmi pun mengaku kalah.
Karena kekalahan itu, Ki Bambangan memilih untuk bertapa di hutan yang sedang dilakukan babad alas oleh Pangeran Walangsungsang.
Setelah pertapaan itu, Ki Buyut Trusmi kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat dan masuk Islam. Dia juga memutuskan tidak kembali ke Keraton Pajajaran.
Lantas, Ki Bambangan tinggal di Pondok Nyi Mas Larang Sari yang sudah dinikahinya dan memiliki anak bernama Nyi Mas Kending Sari.
Dalam riwayatnya, Nyi Mas Kending Sari ini, menikah dengan Sunan Gunung Jati dan memiliki dua anak yakni, Pangeran Sindang Garuda dan pangeran Mangkura Trusmi.
Adapun tempat pertapaan Ki Buyut Trusmi dan menjadi lokasi membacakan dua kalimat syahadat diabadikan dalam bentuk monumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: