Blok Cigeureung Zona Merah PMK, 33 Ekor Sapi Terpapar

Blok Cigeureung Zona Merah PMK, 33 Ekor Sapi Terpapar

CEGAH PENULARAN: Posko darurat PMK di Blok Cigeureung Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur sudah berjalan sejak tiga hari yang lalu menyusul ditemukannya kasus 33 ekor sapi perah terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).-M.Taufik-Radarkuningan.com

"Begitu kami mendapat laporan ada sapi yang mengalami gejala PMK, kami langsung turun melakukan pengecekan dan penanganan. Di antaranya melakukan pemisahan sapi yang sakit untuk dilakukan karantina, kemudian diberi vitamin dan antibiotik.

BACA JUGA:Pikachiu Demokrasi

BACA JUGA:Mirip Tsunami, Banjir Rob Tiba-Tiba Datang Terjang Kawasan Tanjung Emas Semarang

Alhamdulillah dari 33 ekor sapi yang dilaporkan bergejala PMK kini separuhnya dalam kondisi membaik," ujar Jhon saat ditemui di kantornya.

Adapun satu ekor sapi yang terpaksa dipotong, Jhon membenarkan hal tersebut karena pertimbangan melihat kondisi kesehatannya yang semakin memburuk. Namun demikian, Jhon memastikan dalam penanganan proses penyembelihan sapi yang terpapar PMK tersebut dengan pengawasan dan pengawalan super ketat agar tidak terjadi penularan.

"Mulai dari pengangkutan dari kandang, sapi, mobil sampai petugas yang mengangkut terlebih dahulu disemprot disinfektan. Kemudian sapi kita bawa ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) untuk disembelih sesuai syariat Islam.

Namun dari sapi tersebut hanya diambil bagian dagingnya saja untuk dikonsumsi, sedangkan tulang, kepala, kulit, kaki dan jeroan seperti ati, usus, jantung dan paru kita buang dengan cara dikubur dengan terlebih dahulu disemprot disinfektan," ujar Jhon.

Cara lainnya, lanjut Jhon, pihaknya bersama warga setempat mengaktifkan posko darurat PMK di gerbang masuk Blok Cigeureung yang akan menyortir mobilitas warga terutama hewan ternak sapi. Selain itu, pihaknya juga telah mengarahkan para peternak sapi untuk menjaga kebersihan kandang dengan rutin melakukan penyemprotan cairan disinfektan setiap hari.

"Dengan adanya temuan 33 ekor sapi di Blok Cigeureung terpapar menjadikan daerah tersebut sebagai zona merah PMK. Sehingga daerah tersebut langsung dilakukan lockdown terhadap sapi dari luar masuk ke Blok Cigeureung, begitu juga sapi dari sana tidak boleh ada yang keluar. Kemudian para peternak juga diarahkan untuk tidak saling berkunjung ke peternak lain untuk menghindari penularan," papar Jhon.

Terkait awal mula penyebarannya, Jhon mendapat informasi, sekitar sepekan lalu ada salah satu peternak yang mendatangkan sapi baru dari daerah Jawa. Dia menduga sapi tersebut pembawa penyakit PMK yang kemudian menularkannya ke sapi-sapi yang lain.

"Ini yang kami khawatirkan dari awal, wabah PMK menyerang peternak sapi perah di daerah Cigugur. Mudah-mudahan dengan penanganan yang sigap dan cermat dari Disnakan Kabupaten Kuningan penyebaran wabah PMK ini bisa segera teratasi sehingga tidak semakin meluas menjangkau ternak sapi lain di Kabupaten Kuningan," harap Jhon. (fik)

BACA JUGA:Jadi Tontonan Warga, Pria Ancam Ledakan Bom di Majalengka Diikat di Tiang Gawang Sepak Bola

BACA JUGA:Ancaman Bom di Majalengka, Pria Ini Minta Uang Rp30 Juta ke Teler Bank BRI

Sumber:Radarkungan.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarkuningan.com