
Sedangkan Abdul Azis menyoroti nilai spiritual yang terkandung dalam seni Berokan, yang diyakini sebagai bentuk harapan akan keselamatan dan berkah.
Acara ini diikuti oleh sekitar 50 peserta terbatas, yang terdiri dari guru, mahasiswa, pegiat literasi, dan siswa.
Salah satu peserta, Ahmad Khoeri, yang juga pengelola Perpustakaan S16 Indramayu, menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
Ia menilai kegiatan ini sebagai langkah penting dalam mengangkat martabat penulis lokal, dan mendokumentasikan kekayaan budaya tak benda secara tertulis.
"Aset tak benda di Indramayu, baik tradisi lisan maupun kebiasaan, harus diwariskan dalam bentuk tulisan agar tidak hilang dalam arus zaman," ungkap Khoeri.
Buku Melestarikan Seni Tradisi Indramayu menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas para seniman, tetapi juga akademisi, penulis, dan instansi pemerintah yang peduli pada warisan leluhur.