Ono Surono Pastikan Hasil Padi Petani Indramayu Terserap Bulog Dan Padi Varietas Borang Tersertifikasi

Ono Surono Pastikan Hasil Padi Petani Indramayu Terserap Bulog Dan Padi Varietas Borang Tersertifikasi

PASTIKAN: Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono ST membahas permasalahan yang dihadapi petani Indramayu terkait serapan hasil panen oleh Bulog dan Padi Varietas Borang bisa segera tersertifikasi, Rabu (15/3).-Anang Syahroni-Radar indramayu

INDRAMAYU, RADARINDRMAAYU.ID- Guna memastikan ketersediakan pangan khususnya di Kabupaten Indramayu, dan Badan Urusan Logistik Nasional (Bulog) dapat menyerap semua beras petani khususnya padi varietas Kebo yang belum tersertifikat. Anggota Komisi IV  DPR RI Ono Surono ST menjalin diskusi bersama pihak-pihak terkait sebagai solusi agar hasil panen petani bisa terserap oleh Bulog termasuk beras varietas Kebo atau Kebo Ciherang (Borang), Rabu (15/3).

Acara yang bertempat di Aula Sekar Wangi Widasari, dihadiri Badan Pangan Nasional, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Direktur Bulog, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, KHTI Indramayu, KTNA Indramayu, Paguyuban Penggilingan Beras Indramayu, dan Perwakilan Gapoktan Indramayu. 

Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono ST mengatakan ada beberapa permasalahan yang setiap tahun di rasakan Petani Indramayu, terkait harga gabah, penyerapan hasil produksi padi, di Indramayu hasil produksi padi setiap tahun mampu memproduksi 1,8 juta ton, namun Bulog hanya dapat menyerap setiap musimnya sekitar 50 juta ton, sehingga Indramayu masih surplus 1,7 juta ton setiap tahunnya, dimana surplus tersebut harus di distribusikan oleh para petani dan pedagang beras di Indramayu. 

"Indramayu dengan hasil pertaniannya sangat besar, pemerintah juga harus menyelesaikan persoalan bidang pertanian di Kabupaten Indramayu, dari hulu sampai hilir," kata Ono.

BACA JUGA:Belasan Anjal Diamankan Mapolsek Jatibarang

Dari hulu, Ono mengungkapkan ada persoalan yang perlu mendapat perhatian pemerintah seperti perolehan pupuk yang mudah, ketersediaan obat yang mudah dan murah, dan ketersediakan air yang cukup bagi petani untuk melakukan aktifiras bercocok tanam, sementara di sektor hilir di saat menjual hasil panen petani mudah.

"Ternyata petani kita sudah punya jenis padi yang dianggap tahan terhadap penyakit, tahan banjir, produksinya baik di namakan Kebo atau Kebo Ciherang (Borang,red)," ungkapnya. 

Ono mengungkapkan petani Indramayu 70 persen sampai 80 persen menanam padi varietas Borang khusus di musim rendeng, karena padi jenis ini dinilai cocok dan sesuai dengan kondisi musimnya. Namun di sisi lainnya padi jenis ini (Borang,red) belum ada sertifikasi, hal ini berkaitan dengan regulasi yang ada bahwa produk yang diperjual belikan dimasyarakat harus sudah mempunyai sertifikat.

"Karena tidak ada penemunya atau dari perusahaan yang kono lahir dari rakyat, hari ini kita berkumpul bersama ada keresahan dari petani dan pedagang beras yang menyerap hasil panen padi jenis borang itu," ujarnya. 

BACA JUGA:Kakek 63 Tahun Jadi Bandar Togel, Akhirnya..

Selain itu, untuk bisa menyerap hasil panen padi, Bulog dalam waktu dekat harus punya skema bagaimana bisa menyerap hasil panen dari petani, terlepas itu dari padi jenis borang dan jenis lainnya, karena Bulog sendiri tidak mempunyai aturan harus menerima jenis padi tertentu, tapi berdasarkan kualitas medium dan premium. " Tadi disampaikan selama kualitasnya masuk ke medium dan premiun maka bisa diserap Bulog," terang Ono.

Masih menurut Ono terkait kapasitas gudang Bulog di Indramayu yang terbatas dan penugas Bulog di Indramayu dengan jumlah total produksi gabah yang sangat besar, penugasan penyerapan harus ditambah yang tidak mengaju pada jumlah kapasitas gudang saja. Akan tetapi bisa dilakukan masuk dan keluar yang dipercepat, sehingga apabila gudang penuh bisa segera dikeluarkan ke gudang-gudang daerah lain yang membutuhkan, agar dapat segera diisi kembali dengan menyerap gabah petani.

Sedangkan terkait sertifikasi padi jenis Kebo Ciherang (Borang), lanjut Ono, karena tidak ana penemu perorang atau perusahaan, maka menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melakukan sertifikasi itu, apalagi berdasarkan informasi padi jenis ini sudah ada nama Inpari 44 dan sudah ada proses sertifikasi sebelumnya.

"Dari Dirjen Tanaman Pangan Kementan akan turun kembali bersama tim berkoordonasi dengan Pemprov Jabar, dan Pemkab Indramayu untuk kembali proses pengsertifikasian padi jenis ini (Borang,red)," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: