PT Pupuk Indonesia Siap Wujudkan Swasembada Pangan Melalui Pemupukan Berimbang dan Tanam Padi di Lahan Kering

PT Pupuk Indonesia Siap Wujudkan Swasembada Pangan Melalui Pemupukan Berimbang dan Tanam Padi di Lahan Kering

SWASEMBADA PANGAN: Pupuk Indonesia sedang uji Demplot Multilokasi Pupuk NPK Padi Gogo di Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Kamis (6/3/2025).--radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID – PT Pupuk Indonesia (Persero) mengajak seluruh petani di Indramayu, untuk mewujudkan program swasembada pangan melalui pemupukan berimbang dan perluasan areal tanam di lahan kering. Hal tersebut menjadi strategi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani, khususnya untuk areal lahan kering atau tadah hujan.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana saat pada kegiatan Safari Makmur & Penjualan Berhadiah sekaligus Uji Demplot Multilokasi Pupuk NPK Padi Gogo di Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Kamis (6/3/2025).

"Kami Pupuk Indonesia siap mendukung program Pemerintah dalam swasembada pangan, dengan memastikan ketersediaan unsur hara yang optimal bagi tanaman," ucap Wijaya. 

Guna mewujudkan itu semua, Pupuk Indonesia bekerjasama dengan Gapoktan Cayut Indah di Kecamatan Kroya untuk perluasan areal tanam padi pada lahan kering. Pada lokasi itu, dilakukan uji demplot Pupuk NPK Formula Khusus Padi Gogo dengan Benih Padi Inpago 13 Fortize di lahan kering dengan pohon mangga.

BACA JUGA:Begini Cara Cek Simulasi Angsuran KUR BSI: Pinjaman Rp30 Juta, Cicilan Hanya Rp30 Ribu Saja Per Hari!

Kondisi saat ini, lanjut Wijaya produktivitas tanaman padi di lahan kering hanya mencapai 2 – 3 Ton/Ha. Sehingga, melalui intervensi teknologi benih padi dan Pupuk NPK Formula Khusus ini, diharapkan produktivitas padi di lahan kering meningkat menjadi rata-rata 6 Ton/Ha.

Wijaya mengungkapkan Program Makmur memiliki kepanjangan “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat”, program yang diluncurkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir pada Agustus 2021 dan terus berlanjut sampai saat ini, merupakan sebuah ekosistem pertanian yang terintegrasi dari hulu ke hilir sehingga dapat memberikan banyak manfaat bagi petani dalam meningkatkan produktivitas dalam mendukung program pemerintah mewujudkan swasembada pangan. 

“Program ini (makmur,red) untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan cara memberikan pendampingan mulai dari cara menggunakan pupuk dan benih unggul, hingga memberikan petani akses kepada offtaker yang siap membeli hasil panen dari petani," paparnya. 

Melalui program Makmur, petani dapat mengetahui kandungan hara tanah melalui fasilitas Mobil Uji Tanah (MUT) dan pendampingan Agronomis serta Mahasiswa Pertanian sebagai Taruna Makmur. Tujuannya, petani memperoleh rekomendasi dosis pupuk sesuai dengan kebutuhan tanah dan tanaman yang akan ditanam, sehingga petani dapat melakukan budidaya pertanian yang baik dan benar.

Hingga Desember 2024, Program Makmur yang dijalankan oleh Pupuk Indonesia telah melibatkan sebanyak 170.969 petani dengan total realisasi lahan mencapai 451.537 hektar dari target 350.000 hektar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Program ini mencakup berbagai komoditas strategis, termasuk padi, tebu, jagung, sawit, kopi, singkong, kakao dan hortikultura. Kontribusi terbesar berasal dari komoditas padi dengan luas lahan 124.845 hektar dan melibatkan 40.416 petani.

 BACA JUGA:Medsos Bek Chelsea Trevoh Chalobah, Diserbu Netizen Indonesia! Insiden Cedera Kevin Diks: Gara-gara Lo Yah!

Wijaya mengungkapkan bahwa program Makmur akan terus dilanjutkan pada tahun 2025. Program ini menjadi salah satu upaya Pupuk Indonesia berkontribusi mewujudkan swasembada pangan nasional. Pada tahun ini, Pupuk Indonesia memiliki target realisasi program Makmur di lahan seluas 500 ribu hektare yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dimana 200 ribu hektare khusus untuk tanaman padi, dan 300 ribu hektare selebihnya adalah komoditas non padi.

"Tahun ini kami, Pupuk Indonesia mendapat tugas dari Pemerintah untuk memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi yang ditetapkan alokasinya sebesar 9,55 juta ton. Alokasi tersebut terbagi menjadi Urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Formula Khusus 147.798 ton, dan Organik 500.000 ton," terangnya. 

Wijaya menjelaskan bahwa kegiatan Safari Makmur merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas dari petani melalui kemitraan strategis stakeholder melalui kegiatan silaturahmi dan sosialisasi program-program yang bisa dikolaborasikan secara langsung kepada Poktan/Gapoktan, serta memaksimalkan peran Pupuk Indonesia dalam mendukung asta cita Presiden Prabowo tentang ketahanan pangan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: