Perang Dunia Ke-3 ' NO ' Diplomasi Jihad Moral untuk Kemanuasiaan

Perang Dunia Ke-3 ' NO ' Diplomasi Jihad Moral untuk Kemanuasiaan

Supendi Samian Ketua STIDKI NU Indramayu -istimewa-RADAR INDRAMAYU

Oleh :Supendi Samian
Ketua STIDKI NU Indramayu

Dalam sejarah peradaban manusia, perang selalu meninggalkan luka panjang yang merusak tatanan sosial, ekonomi, bahkan spiritual umat manusia. Dua perang dunia yang telah terjadi di abad ke-20 menunjukkan betapa rapuhnya peradaban modern ketika nafsu kekuasaan, fanatisme ideologi, dan dominasi militer mengalahkan akal sehat dan nilai kemanusiaan.

Kini, dunia kembali berada di tepi jurang konflik global. Ketegangan antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Cina, dan blok-blok kekuatan lainnya semakin meruncing. Ancaman Perang Dunia Ke-3 bukanlah mitos, tetapi sebuah realitas potensial yang bisa terjadi jika konflik regional tidak segera diredam, jika diplomasi gagal, dan jika umat manusia kehilangan arah moralnya.

Di tengah bayang-bayang kehancuran tersebut, Islam sebagai agama rahmatan lil alamin menawarkan jalan alternatif: jihad moral, yakni upaya serius, sungguh-sungguh, dan konsisten dalam menegakkan nilai-nilai perdamaian, keadilan, kemanusiaan, dan akhlak mulia. Ini bukan jihad dalam arti sempit yang identik dengan kekerasan, melainkan jihad dalam makna luas — perjuangan intelektual, spiritual, dan diplomatik demi terciptanya dunia yang lebih adil dan damai.

Konsep “Diplomasi Jihad Moral” dalam kajian ini diposisikan sebagai pendekatan alternatif terhadap upaya mencegah terjadinya Perang Dunia Ke-3. Ia menolak logika perang, sekaligus mengedepankan strategi dialog, nalar etis, dan kekuatan akhlak dalam merespons konflik global. Pendekatan ini juga memperkuat kembali peran umat Islam sebagai agen perdamaian dunia, bukan objek atau pelaku kekerasan.

BACA JUGA:El Clasico ASEAN di Piala AFF U-23, Gerald Vanenburg Dapat Psywar dari Pelatih Malaysia: Kami Tidak Takut!

1.Perang Dunia Ke-3: Ancaman Global

Ancaman: potensi konflik antarblok (Barat vs Timur), teknologi nuklir, dan perang ekonomi.
Dampak: kehancuran masif, dislokasi kemanusiaan, kehancuran moral global.

2.“NO” sebagai Gerakan Moral
“NO” bukan hanya sikap pasif, tapi bentuk resistensi aktif terhadap politik destruktif.
Mengedepankan kesadaran kolektif untuk menolak militerisme dan kekerasan global.

3.Diplomasi Jihad Moral
Jihad moral: perjuangan internal dan eksternal untuk menegakkan nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian.

Diplomasi: strategi dakwah, advokasi, dan mediasi dengan prinsip-prinsip akhlakul karimah.

BACA JUGA:Cair Saldo DANA 820.000 dari Aplikasi Penghasil Uang 2025 Tercepat Ini, Akses Sekarang Buat Raih Hadiah Utama!

I.LANDASAN ISLAM

1.Al-Qur’an
"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar." (QS. Al-Isra: 33)

"Jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya." (QS. Al-Anfal: 61)

2.Hadis Nabi SAW
"Seorang Muslim adalah orang yang tidak menyakiti orang lain dengan lisan dan tangannya." (HR. Bukhari)

"Sebaik-baik jihad adalah berkata benar di hadapan penguasa zalim." (HR. Abu Dawud)

3.Ulama
Imam al-Ghazali: “Kehancuran moral suatu umat lebih berbahaya daripada kehancuran fisik.”

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu! Ternyata Pinjaman KUR BSI Itu Bebas Riba, Akses Segera untuk Limit Angsuran 100 Juta

KH. Hasyim Asy’ari dalam Qanun Asasi: jihad bukanlah kekerasan semata, tapi menegakkan marwah dan akhlak umat.

KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur): perdamaian adalah bagian tak terpisahkan dari misi Islam yang berkeadaban.

II. JIHAD MORAL UNTUK KEMANUSIAAN

1.Prinsip-Prinsipnya
Keadilan universal: memperjuangkan hak semua manusia tanpa diskriminasi.

Empati global: solidaritas lintas negara dan agama.
Penolakan kekerasan: memilih diplomasi, dialog, dan kebijakan damai.

2.Aksi Nyata
Pendidikan dan penyadaran publik tentang bahaya perang.
Menggerakkan diplomasi sipil lintas agama, budaya dan bangsa.
Membela korban perang, pengungsi, dan komunitas yang terdampak konflik global.

BACA JUGA:Gak Masuk Akal tapi Masuk ke e-Wallet Sebesar Rp744.732, Cara Klaim Saldo DANA Gratis Langsung dari Google

III. PENDEKATAN STRATEGIS

Spiritual    Dakwah dan penyadaran moral atas pentingnya hidup damai
Politik    Advokasi damai di forum internasional (PBB, OKI, ASEAN)
Sosial    Kolaborasi masyarakat sipil lintas negara
Media    Narasi damai melalui media, film, literasi, dan digital

Di tengah ancaman nyata akan terjadinya Perang Dunia Ke-3 yang membayangi tatanan global, dunia membutuhkan pendekatan baru yang tidak hanya bersifat politis dan diplomatis semata, tetapi juga bermuatan moral dan spiritual. Dalam hal ini, Islam menawarkan konsep Jihad Moral — sebuah perjuangan yang berbasis pada nilai akhlak, keadilan, dan kasih sayang sebagai jalan mencegah kehancuran dan membela martabat kemanusiaan.

Menolak perang bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk kekuatan moral tertinggi. Menyuarakan "NO to War" adalah bagian dari jihad yang lebih besar: jihad untuk menjaga kehidupan, merawat perdamaian, dan memperjuangkan hak-hak manusia. Diplomasi Jihad Moral menjadi strategi peradaban untuk menghadirkan Islam sebagai solusi, bukan ancaman; sebagai penerang zaman, bukan pemicu konflik.

Dunia hari ini tidak memerlukan lebih banyak senjata, tetapi lebih banyak nurani. Tidak memerlukan lebih banyak kekuasaan, tetapi lebih banyak kebijaksanaan. Tidak memerlukan perang, tetapi peradaban yang adil, beradab, dan bermoral.

BACA JUGA:Cuma Butuh Akun DANA Premium, Saldo DANA Rp2 Juta Langsung Cair Cuma 3 Menit!

Akhirnya, marilah kita, umat Islam dan seluruh insan berakal di muka bumi, mengambil peran aktif dalam diplomasi jihad moral — dengan menjunjung tinggi kebenaran, menolak kekerasan, membangun solidaritas global, dan mengukuhkan komitmen untuk menjaga bumi ini sebagai amanah Tuhan. Sebab, perang menghancurkan, tetapi moral menyelamatkan.

> “NO TO WORLD WAR III — YES TO DIPLOMACY, YES TO MORALITY, YES TO HUMANITY.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: