Kolaborasi Pemdes Krasak dengan BUMDes Bentuk Petrik untuk Tangani Masalah Sampah

TERTANGANI: Kuwu Krasak Khairul Isma Arif SPd bersama petugaa recovery kebersihan (Petrik) sesuai mengakui sampah dari rumah-rumah warga, Senin (16/6/2025).-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID — Permasalahan sampah memang bukan lagi hal yang baru dan butuh penanganan cepat agar tidak menjadi sumber pencemaran lingkungan hingga kesehatan di masyarakat, namun untuk mengatasi hal tersebut membutuhkan kerjasama yang baik mulai dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, hingga komunitas masyarakat, agar penanganan sampah bisa teratasi dengan baik.
Contohnya yang terlihat di Desa Krasak Kecamatan Jatibarang, berkat kerja sama antara Pemerintah Desa Krasak, dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Angling Dharma, yang membentuk Petugas Recovery Kebersihan disingkat Petrik, dan ditunjang oleh Pemda Indramayu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mampu menciptakan pengelolaan sampah yang baik sehingga menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di tengah-tengah masyarakat desa.
“Kita punya tim sendiri untuk bersihkan sampah dinamai Petrik itu kepanjangan dari petugas recovery kebersihan, yang bertugas mengeolah sampah TPS di Desa Krasak, yang dibentuk oleh BUMDes,” ucap Kuwu Krasak, Khairul Isma Arif saat meninjau lokasi TPS, Senin (16/6/2025).
Dijelaskan Isma dalam pengelolaan sampah sebelumnya telah ada kesepakatan antara BUMDes dengan masyarakat desa di 25 RT yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa Krasak dalam hal penanganan sampah, terutama dalam hal retribusi untuk BUMDes dalam proses pengangkutan sampah dari rumah-rumah warga hingga ke tempat pembuangan sementara (TPS) Desa hingga bermuara ke tempat pembuangan akhir (TPA) Pecuk- Indramayu.
BACA JUGA:Berapa Rincian Angsuran Tabel Pinjaman BRI Non KUR, Berikut Cicilan Berdasarkan Tenor Pinjaman Mulai 146 Ribu
“Akhirnya disepakati setiap rumah itu dikenakan retribusi sebesar Rp 3.000 setiap minggu, sampah diangkut setiap hari oleh Petrik, warga tinggal taroh saja depan,” ujarnya.
Bahkan saat ini, sudah ada dua desa yang bekerjasama dengan BUMDes Angling Dharma untuk penanganan sampah di desanya, seperti Desa Jati sawit Lor, dan Lobener Lor Kecamatan Jatibarang.
"Alhamdulillah dengan adanya pengelolaan TPS ini, ini merubah kebiasaan masyarakat membuang sampah di Saluran Sindupraja, dan berkat pengelolaan dengan baik BUMDes bisa menggaji petugas kebersihan antara Rp 1,5 — 2,5 juta setiap bulannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua UPK Lingkungan Hidup BUMDes Angling Dharma Warda menyebutkan dalam pengelolaan sampah pihaknya telah membentuk Petrik dengan mempekerjakan 8 orang diantaranya 4 pengelola dan 4 orang lagi bertugas mengangkut sampah dari rumah-rumah warga dengan menggunakan kendaraan roda tiga, mereka bertugas setiap hari bekerja memungut sampah-sampah yang ada di halaman rumah warga sejak pagi hari hingga sore hari.
BACA JUGA:Selamat! Anda Berhasil Menang Saldo DANA Rp577.000, Klaim Link DANA Kaget Gratis Khusus 16 dan 17 Juni 2025
“Dari 4 orang, alhamdulillah bisa digaji dua pekerja Rp 2,5 juta karena setiap hari bekerja, dan Rp 1,5 juta dua pekerja karena kerjanya selang satu hari,” tuturnya didampingi Sekertaris UPK Lingkungan Hidup Wangki.
Saat pengangkutan sampah, Warda mengaku tidak ada masalah untuk petugas pengakut sampah hanya terkendala kondisi jalan yang sempet saat masuk kerumah -rumah warga ketika mengangkut sampah sehingga petugas harus berjalan cukup jauh.
“Kendala lainnya paling alat angkut kita hanya punya dua kendaraan roda tiga satu memang aset dari pemerintah desa bantuan dari Dinas, dan satu lagi sewa dari masyarakat yang setiap bulannya Rp 500 ribu, dan untuk kebutuhan BMM setiap hari kita keluarkan anggaran sebesar Rp 55 ribu untuk dua kendaraan operasional,” terangnya.
Warda berharap fasilitas kendaraan operasional alat angkut sampah roda tiga bisa ada penambahan, kemudian sistem pengangkutan sampah dari TPS ke TPA masih sering terkendala.
BACA JUGA:Awalnya Iseng, Tiba-tiba Dikirim Saldo DANA Gratis Rp850.000 dari APK Penghasil Uang Belum Viral Ini!
“Pengangkutan ke TPA harus setiap hari ini masih sering terkendala, kadang dua hari sekali, paling itu saja sih kendalaan,” ujarnya. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: