Kesulitan Curi Poin di Kandang Lawan, Timnas Indonesia Ternyata Hanya Dapat Poin Segini Dari 4 Laga Tandang!

Kesulitan Curi Poin di Kandang Lawan, Timnas Indonesia Ternyata Hanya Dapat Poin Segini Dari 4 Laga Tandang!

Timnas Indonesia masih kesulitan untuk mendapat poin di setiap laga tandang.-@jayidzes-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia telah memperlihatkan tantangan berat bagi Timnas Indonesia saat berlaga di markas lawan.

Dari empat pertandingan tandang yang telah dimainkan hingga pekan kelima, Skuad Garuda belum sekalipun mencuri tiga poin.

Dengan dua hasil imbang dan dua kekalahan, hal ini menggambarkan betapa sulitnya meraih kemenangan di luar negeri.

Berikut rincian empat laga tandang Indonesia di putaran ketiga:

BACA JUGA:Usaha Siap Naik Level! Simak Tabel Angsuran KUR BRI Terbaru Lengkap dari Plafon 10 Juta - 500 Juta!

  • Melawan Arab Saudi (6 September 2024) – Skor 1–1
  • Melawan Bahrain (10 Oktober 2024) – Skor 2–2
  • Melawan China (15 Oktober 2024) – Skor 1–2
  • Melawan Australia (20 Maret 2025) – Skor 1–5

Dari statistik di atas, Timnas Indonesia hanya mampu mengumpulkan dua poin dari empat laga tandang (seri melawan Arab Saudi dan Bahrain).

Tim Merah Putih sempat menunjukkan semangat juang tinggi pada dua laga awal, namun kesulitan menjaga konsistensi saat menghadapi tim-tim papan atas Asia.

Selain minim poin, catatan defensif Indonesia juga menjadi sorotan utama. Empat kali melakukan laga tandang, gawang skuad Garuda kebobolan total 10 gol dengan rata-rata 2,5 gol per pertandingan.

BACA JUGA:Merasa Janggal Soal Pemilihan Tuan Rumah R4 Kualifikasi Pildun 2026, Federasi Irak Gercep Surati AFC

Angka ini mencerminkan kesulitan mempertahankan lini belakang ketika tekanan terus-menerus datang dari serangan lawan.

Tidak bisa membendung lawan di area pertahanan kerap berujung pada celah yang bisa dimanfaatkan tim lawan, seperti terlihat pada laga kontra Australia yang berakhir dengan kekalahan telak.

Pelatih Patrick Kluivert sendiri mengakui bahwa aspek konsentrasi dan disiplin formasi harus segera dibenahi.

“Kami harus belajar dari kesalahan, terutama di fase transisi saat kehilangan bola. Ketika lawan menyerang, kami belum cukup kompak meredam ruang,” ujarnya.

BACA JUGA:Aksi Geng Motor di Indramayu: Mobil Warga Diserang dengan Senjata Tajam, Empat Pelaku Diamankan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: