Teknologi Biofilter dengan MOL Kotoran Ayam Buat Hamdani Abdulgani Raih Gelar Doktor Ilmu Lingkungan di Undip

Dr Hamdani (ketiga dari kiri) berfoto dengan keluarga dan para penguji usai menyelesaikan disertasinya, Rabu (14/5/2025).-Foto: ist.-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID – Inovasi dalam pengolahan air limbah berbasis teknologi ramah lingkungan, mengantarkan Hamdani Abdulgani meraih gelar Doktor Ilmu Lingkungan dari Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.
Dalam sidang terbuka yang digelar pada Rabu, 14 Mei 2025, Hamdani mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Kombinasi Biofilter Anaerob dan Aerob untuk Pengolahan Limbah Cair Industri Kecil Kerupuk Ikan,” di hadapan dewan penguji yang terdiri dari para pakar lingkungan dan teknik dari Undip.
Penelitian Hamdani berfokus pada solusi pengolahan limbah cair dari sentra industri kecil kerupuk ikan di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Industri kecil ini terbukti berperan penting dalam meningkatkan ekonomi lokal, namun menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan limbah yang mencemari lingkungan.
Inovasi yang ditawarkan Hamdani adalah pemanfaatan teknologi biofilter, kombinasi anaerob dan aerob yang dilengkapi dengan bioaktivator berbasis Mikroorganisme Lokal (MOL) dari kotoran ayam.
Teknologi ini terbukti efektif dalam menyisihkan polutan organik seperti BOD, COD, dan TSS dalam waktu singkat dengan Hydraulic Retention Time (HRT) 16 jam untuk reaktor anaerob dan 12 jam untuk reaktor aerob.
MOL yang digunakan merupakan hasil fermentasi kotoran ayam yang kaya akan protein dan karbohidrat, yang mendukung pertumbuhan bakteri pengurai organik seperti Bacillus subtilis, B. tequilensis, dan B. amyloliquefaciens.
Mikroorganisme tersebut mempercepat proses pembentukan biofilm, dan penguraian senyawa pencemar dalam air limbah industri kerupuk ikan.
Dalam paparannya, Hamdani menegaskan bahwa teknologi ini tidak hanya ramah lingkungan dan efisien, tetapi juga memanfaatkan limbah peternakan yang selama ini kurang dimanfaatkan.
BACA JUGA:Siapa Rustam Lutfullin? Wasit yang Bawa Indonesia Menang Lawan Arab Saudi Kini Hadapi China!
“Teknologi ini bisa menjadi solusi praktis bagi UMKM dalam mengatasi pencemaran sekaligus mendukung konservasi air, yang sejalan dengan isu-isu utama dalam World Water Forum,” ujar Hamdani kepada Radar Indramayu, Jumat, 16 Mei 2025.
Disertasinya telah dipertahankan, diterima dan disetujui di depan para penguji yang terdiri atas Prof. Ir. Mochamad Agung Wibowo, M.M., M.Sc., Ph.D; Dr. Budi Warsito, S.Si., M.Si; Prof. Ir. Eddy Setiadi Soedjono, Dipl., SE., M.Sc, Ph.D; Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si; Dr.Ling., Ir. Sri Sumiyati, S.T., M.Si., IPM, ASEAN Eng; Dr. Ing. Sudarno, ST., M.Sc; Prof. Dr. Hadiyanto, ST, M.Sc., IPU, sehingga secara resmi Hamdani Abdulgani menyandang gelar Doktor Ilmu Lingkungan dari Undip.
Penelitian ini tidak hanya memberi kontribusi ilmiah tetapi juga solusi nyata terhadap permasalahan lingkungan di sektor industri kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: