Produktivitas Pemuda Desa Bulak Lor: Lawan Vandalisme Lewat Mural Inspiratif!

Ketua Karang Taruna PETA Desa Bulak Lor, Nano Setiawan, menunjukkan mural yang sudah dikerjakan dalam 8 kotak tembok, Rabu, 23 April 2025. -Foto: Burhannudin.-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID – Karang Taruna PETA Desa Bulak Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, menggelar aksi kreatif dengan menghias tembok sekitar lapangan dan sekolah dasar melalui mural.
Kegiatan ini menjadi wadah produktif bagi pemuda desa sekaligus kampanye positif melawan aksi vandalisme.
Ketua Karang Taruna PETA, Nano Setiawan, menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul dari keprihatinan terhadap kondisi tembok-tembok di sekitar lapangan yang terlihat kumuh akibat coretan-coretan tak beraturan.
“Kami ingin mengurangi vandalisme—coretan-coretan yang tidak beraturan dan tidak enak dipandang. Kami menggantinya dengan ekspresi seni yang lebih positif, enak dilihat, dan bisa menjadi contoh bagi desa lain,” ujarnya, saat ditemui Radar Indramayu di sekitar lokasi mural, Rabu, 23 April 2025.
Aksi mural yang dimulai sejak 21 April ini melibatkan sekitar 20 anggota Karang Taruna.
Dalam agendanya, Senin 21 April 2025 adalah pengecatan dengan warna dasar, untuk menghilangkan coretan dinding yang tidak beraturan.
Pemuda Desa Bulak Lor sedang menghapus coretan dinding yang tidak beraturan sebelum digambar, Senin (21/4/2025). --radarindramayu.id
Lalu di hari berikutnya, Selasa 22 April 2025, para pemuda Karang Taruna PETA mulai menggambar mural.
Hingga saat ini, sudah ada 8 kotak mural dari total 22 tembok yang direncanakan, membentang di sepanjang 50 meter tembok. Targetnya, proyek ini rampung sebelum akhir bulan April.
Proses pengerjaan mural yang bahkan berlangsung hingga malam hari, Selasa (22/4/2025). --radarindramayu.id
Nano menambahkan bahwa selain dari internal Karang Taruna, ke depannya kegiatan ini akan membuka kolaborasi lebih luas dengan para seniman lokal dan masyarakat yang memiliki minat di bidang seni.
“Kami ingin menjadikan tembok ini sebagai ruang ekspresi yang tepat. Kreativitas anak muda disalurkan di tempat yang semestinya, bukan dalam bentuk vandalisme sembarangan,” tambah Nano.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: