Ponpes Nahdlotul Mubtadiin Al Islamy di Pekandangan Jaya Siap Terima Santri Baru 2025, Ada Hadiah Umrah!

Dua orang santri sedang duduk di depan plang nama Ponpes Nahdlotul Mubtadiin Al Islamy, Jumat (18/4/2025).--radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Pondok Pesantren (ponpes) Nahdlotul Mubtadiin Al Islamy siap menerima santri baru tahun 2025.
Ponpes yang terletak di Desa Pekandangan Jaya Kecamatan/Kabupaten Indramayu, terus menunjukkan perkembangan pesat dalam tujuh tahun terakhir.
Di bawah kepemimpinan KH Amani Luthfi, pesantren yang awalnya hanya berupa rumah dan padepokan, menjelma menjadi lembaga pendidikan Islam terpadu yang menggabungkan sistem modern dan takhasus.
"Awalnya hanya satu gedung asrama putri seluas 2.004 meter persegi. Alhamdulillah sekarang sudah bertambah 200 meter persegi dan sedang kami rancang pembangunan di lahan belakang seluas 3.000 meter persegi," ujar KH Amani Luthfi, saat ditemui di kediamannya, Jumat, 18 April 2025.
BACA JUGA:Solusi Tepat untuk UMKM! KUR BRI 2025 Bebas Pilih Tenor 1-5 Tahun, Cicilan Mulai Rp200 Ribuan!
Menurutnya, gedung baru yang dirancang akan memisahkan program modern dan takhasus, sekaligus antara putra dan putri.
Rencananya, Ponpes Nahdlotul Mubtadiin Al Islamy akan membuka pendaftaran santri baru tahun 2025, dengan kuota awal sebanyak 100 santri.
Dengan tetap mempertahankan dua jurusan utama — modern dan takhasus — fokus pembelajaran tetap pada penguatan hafalan Al-Qur’an.
Sistem seleksi ketat diterapkan, salah satunya melalui ujian meja dan tasmi’ lima juz, yang harus disaksikan langsung oleh orang tua sebagai bentuk dukungan moral.
Untuk santri takhasus, kata KH Amani, ada program unggulan seperti "Tarling" (Tadarus Keliling) dan "Jam" (Jamiyah Anak Mengaji) yang menjadi sarana edukasi dan penguatan hubungan pesantren dengan masyarakat.
BACA JUGA:Apa Itu BI Checking Kol 1? Simak Cara Cek Skor Kredit yang Menentukan Lolosnya Pinjaman di Bank
KH Amani mengungkapkan, santri tercepat dalam menyelesaikan hafalan 30 juz akan mendapatkan hadiah umrah.
Tidak hanya itu, para ustaz yang berhasil membimbing tujuh santri hingga hafal 30 juz juga mendapat pilihan hadiah: umrah atau tabungan haji.
"Sementara itu, jurusan modern lebih menekankan pada penguasaan bahasa dan kitab," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: