IHSG Tiba-Tiba Anjlok 11 Persen ke Level 5.000 di Google! Ada Apa? Begini Penjelasan BEI..

IHSG Tiba-Tiba Anjlok 11 Persen ke Level 5.000 di Google! Ada Apa? Begini Penjelasan BEI..

IHSG Tiba-Tiba Anjlok 11% ke Level 5.000 di Google! Ada Apa? Begini Penjelasan BEI..-pict/CNNIndonesia-Radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Tampilan Google Finance dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin, 7 April 2025, mengejutkan pasar modal Indonesia dengan penurunan signifikan sebesar 11,46% ke level 5.731,02.

Ini terjadi padahal IHSG masih berada di posisi 6.452,60 sehari sebelumnya. Penurunan sontak sebesar 742,01 poin ini mengejutkan investor dan publik secara keseluruhan.

Yang lebih mengejutkan, laporan tersebut muncul di tengah libur perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Langsung setelah kejanggalan ini, banyak spekulasi di media sosial muncul, mulai dari masalah gangguan sistem hingga dugaan jual besar-besaran oleh investor asing.

BACA JUGA:Menang atas China, Timnas Indonesia Siap Geser Ranking Vietnam di FIFA

Respon BEI terkait beredarnya berita ini

Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI, segera memberikan klarifikasi sebagai tanggapan atas kekhawatiran publik.

Ia menyatakan bahwa data resmi BEI menunjukkan bahwa IHSG masih berada di level 6.510,62, bukannya 5.731,02 yang ditunjukkan Google Finance.

Kami ingin meluruskan bahwa IHSG tidak mengalami penurunan seperti yang terlihat di Google Finance. Saat ini tidak ada transaksi karena BEI sedang libur.

Jeffrey menyatakan dalam keterangan resminya bahwa investor diharapkan tidak terpancing kepanikan akibat informasi yang tidak akurat.

Sebagai tanggapan atas kekhawatiran publik, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik segera memberikan klarifikasi.

Ia menyatakan bahwa, tidak seperti Google Finance menunjukkan, data resmi BEI menunjukkan IHSG masih berada di level 6.510,62.

Kami ingin menegaskan bahwa IHSG tidak mengalami penurunan seperti yang ditunjukkan oleh Google Finance. Karena BEI sedang libur, saat ini tidak ada transaksi.

Dalam pernyataan resminya, Jeffrey menyatakan bahwa investor diharapkan tidak panik karena informasi yang salah.

"Bisa jadi ini adalah kesalahan sistem atau data yang belum diperbarui secara otomatis. Kami saat ini sedang melakukan investigasi lebih lanjut agar kejadian serupa tidak terjadi di masa depan," ujar Adi.

BACA JUGA:Liburan ke Jepang tanpa Izin, Lucky Hakim Terancam Sanksi Pemberhentian Sementara, Ono Surono Sampikan Hal Ini

Dampak kepanikan dikalangan investor

Meskipun BEI telah menjelaskan, penurunan drastis IHSG di Google Finance telah membuat investor takut.

Banyak trader percaya bahwa penurunan indeks benar-benar terjadi dan mulai mempertanyakan alasan di baliknya.

Beberapa investor bahkan mulai membandingkan kejadian ini dengan kejadian sebelumnya, ketika pasar saham Indonesia telah mengalami tekanan karena kebijakan ekonomi AS, krisis global, dan gejolak geopolitik.

Beberapa akun di media sosial mengunggah tangkapan layar dari tampilan Google Finance IHSG yang menunjukkan penurunan indeks hingga 5.000-an.

Ada beberapa orang yang mempertanyakan apakah ini akibat dari sentimen negatif global atau potensi pembelian besar-besaran oleh investor asing.

Namun, keadaan mulai membaik setelah BEI memberikan klarifikasi.

Sekarang para pelaku pasar lebih santai dan menyadari bahwa informasi ini bukanlah data resmi yang benar-benar menunjukkan kondisi pasar modal Indonesia yang sebenarnya.

BACA JUGA:Liburan ke Jepang tanpa Izin, Lucky Hakim Terancam Sanksi Pemberhentian Sementara, Ono Surono Sampikan Hal Ini

Pelajaran berharga: Selalu cek sumber resmi!

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi investor untuk selalu memeriksa sumber data yang kredibel sebelum memutuskan untuk investasi.

Karena kemampuan mereka untuk menyajikan data pasar saham secara real-time, platform seperti Google Finance sering digunakan sebagai referensi.

Namun, kemungkinan kesalahan teknis atau keterlambatan pembaruan masih ada pada data pihak ketiga ini.

Investor disarankan untuk selalu memeriksa data langsung dari sumber resmi seperti: untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan kredibel.

    • Situs Resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)

    • Aplikasi IDX Mobile

    • Laporan Resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

    • Platform Resmi Perusahaan Sekuritas Terdaftar

 

Investor juga diingatkan untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial tanpa verifikasi.

Sangat penting untuk bersikap kritis dan hati-hati saat menghadapi berbagai masalah yang dapat memengaruhi keputusan investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: