Tantangan Produksi Beras 2024: Penurunan Output, Kenaikan Impor, dan Target Swasembada 2025

Produksi beras 2024 turun 1,5% jadi 30,6 juta ton, sementara impor meningkat - al muzakky - radarindramayu.id
BACA JUGA:30 Warga Desa Pekandangan Donorkan Darahnya ke PMI
Berdasarkan data yang dihimpun oleh GoodStats, tren impor beras dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan fluktuasi yang cukup besar.
Pada 2017, volume impor hanya 0,3 juta ton sebelum melonjak menjadi 2,3 juta ton pada 2018. Setelah itu, angka impor mengalami penurunan dan stabil di angka 0,4 juta ton dari 2019 hingga 2022.
Namun, pada 2023, angka tersebut kembali meningkat menjadi 3,1 juta ton sebelum akhirnya mencapai puncaknya di 4,5 juta ton pada 2024.
Kenaikan impor ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penurunan produksi beras nasional yang turun 1,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Sambut Baik Penetapan HPP GKP Rp 6.500 Perkilogram oleh Pemerintah
Produksi beras pada 2024 hanya mencapai 30,6 juta ton, sementara pada 2023 angkanya masih berada di 31,1 juta ton.
Meski demikian, pemerintah menegaskan bahwa pada 2025, impor beras tidak akan dilakukan, sejalan dengan target swasembada yang telah dicanangkan. Meningkatnya impor beras menjadi tantangan bagi Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan.
Dengan rencana pemerintah untuk tidak melakukan impor pada 2025, berbagai langkah strategis harus dioptimalkan untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Keberlanjutan kebijakan ini akan menjadi penentu utama dalam upaya Indonesia mencapai swasembada beras di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: