Tantangan Produksi Beras 2024: Penurunan Output, Kenaikan Impor, dan Target Swasembada 2025

Produksi beras 2024 turun 1,5% jadi 30,6 juta ton, sementara impor meningkat - al muzakky - radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Produksi beras Indonesia pada tahun 2024 mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari GoodStats, total produksi beras nasional tercatat sebesar 30,6 juta ton, mengalami penurunan 1,5% dari tahun 2023 yang mencapai 31,1 juta ton.
Meskipun terjadi penurunan, pemerintah berencana untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan pangan nasional serta mendukung agenda swasembada pangan.
Tiga provinsi utama penghasil beras masih didominasi oleh Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Ketiga daerah ini berkontribusi signifikan terhadap produksi nasional, menyumbang lebih dari 50% dari total produksi beras di Indonesia.
BACA JUGA:Bahasa Daerah di Ambang Kepunahan? Keanekaragaman Bahasa di Indonesia yang Harus Dilestarikan
Jawa Timur berada di posisi teratas dengan produksi sebesar 5,4 juta ton, disusul oleh Jawa Tengah dengan 5,1 juta ton, dan Jawa Barat yang menghasilkan 5 juta ton.
Selain ketiga provinsi tersebut, Sulawesi Selatan menempati urutan keempat dengan produksi mencapai 2,8 juta ton.
Sementara itu, Sumatera Selatan dan Lampung masing-masing menyumbang 1,7 juta ton dan 1,6 juta ton. Sumatera Utara dengan 1,3 juta ton, Aceh dengan 1 juta ton, serta Banten.
Kemudian Nusa Tenggara Barat yang masing-masing memproduksi 0,9 juta ton dan 0,8 juta ton melengkapi daftar sepuluh besar provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia pada tahun ini.
BACA JUGA:PLN Nusantara Power UP Indramayu, Mitra Utama dalam Aksi Peduli Lingkungan 'Himbio'
Penurunan produksi ini menandakan tantangan yang perlu dihadapi oleh sektor pertanian, terutama dalam menjaga stabilitas produksi di tengah perubahan iklim.
Pergeseran pola tanam, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil panen. Oleh karena itu, pemerintah dan para pemangku kebijakan berupaya untuk meningkatkan produksi melalui berbagai strategi.
Termasuk optimalisasi lahan pertanian, penggunaan teknologi pertanian modern, serta pemberian bantuan kepada petani agar produktivitas tetap terjaga.
Meskipun produksi beras mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, langkah-langkah strategis terus diambil untuk memastikan ketersediaan pangan nasional tetap terjaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: