Beda Nasib dengan Ole dan Jairo, Apakah Mauro Zijlstra akan dinaturalisasi oleh PSSI?
apakah mauro zijlstra akan dinaturalisasi -tangkapan layar : MauroZilstra Instagram dan Ole Romeny-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Berbicara mengenai pemain naturalisasi, tampaknya PSSI masih terus mencari berbagai pemain keturunan yang bisa bela timnas garuda.
Salah satu nama yang dulu sempat diperbincangkan adalah Mauro Zijlstra, proses naturalisasi Mauro Zijlstra, pemain muda FC Volendam U-21 yang disebut-sebut memiliki keturunan Indonesia, hingga saat ini masih terkatung-katung.
Berbeda dengan pemain seperti Ole Romeny dan Jairo Riedewald, yang proses naturalisasinya berjalan lebih cepat dan terarah, Zijlstra justru menghadapi ketidakpastian.
Padahal, pemain berusia 19 tahun ini digadang-gadang bisa menjadi tambahan kekuatan bagi Timnas Indonesia di masa depan.
BACA JUGA:Lanjut atau Tertunda, Apakah Mauro Zijlstra akan Dinaturalisasi Dalam Waktu Dekat Ini?
Tentunya banyak pihak yang menanyakan, apakah Mauro Zijlstra akan dinaturalisasi oleh PSSI seperti Ole Romeny dan Jairo Riedewald.
Mauro Zijlstra memiliki darah Indonesia dari kakeknya yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Dengan posisinya sebagai penyerang sayap atau striker, Zijlstra dianggap memiliki potensi besar untuk memperkuat lini depan Timnas Indonesia.
Sebagai pemain muda yang berkiprah di Belanda, kehadiran Zijlstra di skuad Garuda dianggap bisa memberikan warna baru, terutama jika Timnas U-20 berhasil lolos ke Piala Dunia U-20 pada 2025.
Namun, langkah menuju naturalisasi pemain muda ini tidak semulus yang dibayangkan. Kabar penundaan proses naturalisasi Zijlstra pertama kali diungkapkan oleh Yussa Nugraha, seorang YouTuber asal Indonesia yang telah lama tinggal di Belanda.
Dalam video yang diunggah pada Kamis (21/11), Yussa mengaku mendapatkan informasi langsung dari Zijlstra melalui pesan pribadi di Instagram.
"Dia [Mauro Zijlstra] cerita kalau proses naturalisasinya harus menunggu sementara karena pemain U-20 Timnas Indonesia saat ini memiliki prioritas bermain di Piala Asia," ungkap Yussa dalam videonya.
Penundaan naturalisasi Zijlstra tidak lepas dari fokus PSSI terhadap Timnas U-20 yang akan berlaga di Piala Asia U-20 2025.
Kejuaraan ini dijadwalkan berlangsung pada Februari 2025 di Tiongkok, dan pencapaian Timnas U-20 di ajang tersebut akan menjadi tolok ukur keberhasilan sepak bola usia muda Indonesia.
BACA JUGA:Ini Jawaban PSSI Mengenai Kapan Jairo Riedewald Dinaturalisasi, Berbarengan dengan Ole Romeny?
Jika Timnas U-20 berhasil mencapai semifinal di Piala Asia, maka otomatis tiket ke Piala Dunia U-20 2025 akan diraih.
Dalam skenario ini, peluang Zijlstra untuk dinaturalisasi semakin besar, mengingat kebutuhan Timnas U-20 akan pemain berkualitas di lini depan.
Situasi Zijlstra berbeda jauh dengan yang dialami oleh Ole Romeny dan Jairo Riedewald. Kedua pemain ini sedang dalam proses naturalisasi yang lebih terarah dan menunjukkan kemajuan signifikan.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bahkan secara terbuka menyebutkan bahwa proses administrasi Ole Romeny telah mencapai tahap yang lebih maju dibandingkan Jairo Riedewald.
BACA JUGA:Walau Sudah Tak Berkaitan dengan Timnas, STY Tetap Dapat Cibiran dari Bung Towel, Hilang Etika?
"Ole [Romeny], Insya Allah, proses surat menyuratnya sudah lebih advance ketimbang Jairo Riedewald," ujar Erick dalam konferensi pers terkait pembaruan program PSSI.
PSSI juga melakukan pendekatan intensif kepada Riedewald, meskipun waktu bermainnya untuk Timnas pada Maret 2025 masih menjadi tanda tanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: