Kakak Dari Eliano Reijnders, Tijjani Reijnders Titipkan Indonesia agar Bisa Lolos Pildun Kepada sang Adik

Kakak Dari Eliano Reijnders, Tijjani Reijnders Titipkan Indonesia agar Bisa Lolos Pildun Kepada sang Adik

Tijjani Reijnders titipkan Indonesia agar bisa lolos Pildun kepada sang adik-pssi-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Gelandang andalan AC Milan dan salah satu pemain berbakat asal Belanda Tijjani Reijnders dengan lantang rasa bangganya terhadap sang adik, Eliano Reijnders.

Tijjani dan Eliano memiliki banyak kenangan masa kecil yang sarat dengan sepak bola. Sejak kecil, keduanya kerap bermain bersama di luar rumah, memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengasah kemampuan mereka di lapangan.

"Sejak kecil, kami selalu bermain sepak bola bersama. Kami bermain di luar, secara bergantian menjadi kiper dan mencoba shooting challenge," kenangnya.

Tak hanya itu, Tijjani bahkan menyimpan jersey sang adik ketika Eliano masih bermain untuk PEC Zwolle. "Saya juga memiliki jersey adik saya di Zwolle,"

BACA JUGA:Kevin Diks Tinggalkan FC Copenhagen dan Gabung Borussia Monchengladbach di Musim Panas 2025?

Tambahnya dengan nada bangga. Kini, dengan Eliano mengenakan seragam merah putih Timnas Indonesia, kebanggaan itu semakin besar.

Kebanggaan Tijjani terhadap sang adik tak lepas dari akar budaya keluarga mereka yang unik. Ibunda mereka adalah orang Indonesia, sementara sang ayah berasal dari Belanda.

Kombinasi budaya ini menjadi pondasi penting dalam perjalanan hidup dan karier mereka.

"Ibu saya orang Indonesia dan ayah saya orang Belanda. Saya, saudara laki-laki saya, dan saudara perempuan saya adalah campuran (perpaduan dari keduanya).

BACA JUGA:Erick Thohir Ungkap Strategi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade dengan Pemain Diaspora

Putra saya, Xavien, adalah perpaduan yang luar biasa karena istri saya berasal dari Irak," jelas Tijjani.

Lebih jauh, Tijjani menjelaskan bagaimana kedua budaya tersebut membentuk kepribadiannya. "Sebagai seorang anak, saya punya pengaruh Indonesia dan Belanda yang membentuk saya menjadi seperti sekarang ini," ujarnya.

Dari budaya Belanda, Tijjani belajar untuk tetap rendah hati dalam berbagai situasi. Sementara dari sisi Indonesia, ia menemukan nilai-nilai kebanggaan terhadap pencapaian dan kerja keras. Kombinasi ini menjadi pegangan hidupnya hingga kini.

"Dari budaya Belanda, saya belajar untuk tetap membumi (rendah hati), dan dari sisi Indonesia, saya belajar untuk sangat bangga dengan apa yang kita lakukan dan capai," tambahnya.

BACA JUGA:Demi Kevin Diks, Borussia Gladbach Tumbalkan Pemain Jepang yang Dulu Bantai Indonesia 4-0, Siapa Dia?

Bagi Tijjani, langkah Eliano untuk bergabung dengan Timnas Indonesia bukan sekadar pilihan karier, tetapi juga bentuk dedikasi terhadap darah dan akar keluarganya.

Kini, dengan Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar di Kualifikasi Piala Dunia, Tijjani memiliki pesan khusus untuk sang adik.

"Sebagai kakak, saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai Eliano. Bermain untuk Timnas Indonesia adalah kebanggaan besar, tetapi tanggung jawabnya juga besar," ujar Tijjani.

Tijjani Reijnders titipkan Indonesia agar bisa lolos Pildun kepada sang adik, ia yakin bahwa Eliano memiliki kapasitas untuk membantu Indonesia melangkah lebih jauh di pentas Piala Dunia.

BACA JUGA:Giancarlo Gallifuoco Legenda Tottenham Hotspur Siap Dinaturalisasi dan Bela Timnas Malaysia

Sebagai seorang kakak, ia berharap Eliano tetap rendah hati, bekerja keras, dan terus memberikan yang terbaik untuk negara yang mereka banggakan.

"Saya bangga dengan keluarga saya dan perjalanan karier saya. Saya selalu ingin menjadi diri sendiri dalam segala situasi. Nilai tentang kerendahan hati ini juga ingin kami ajarkan kepada anak kami," kata Tijjani.

"Sekarang dia bermain untuk Timnas Indonesia dan saya sangat bangga padanya," tutup Tijjani.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: