Dirtek Copenhagen Ungkap Alasan Kevin Diks Tinggalkan Liga Denmark, Oh Ternyata...

RADARINDRAMAYU.ID – Ingin tinggalkan Denmark? Dirtek FC Copenhagen akhirnya ungkapkan alasan sebenarnya mengapa Kevin Diks ingin tinggalkan FCK.

Belakangan ini bek Timnas Indonesia, Kevin Diks, kembali menjadi sorotan setelah isu keinginannya meninggalkan FC Copenhagen mencuat sejak bursa transfer musim panas lalu.

Direktur Teknik FC Copenhagen, Sune Smith-Nielsen, mengungkapkan bahwa Diks sudah menyatakan hasratnya untuk mencari tantangan baru di liga yang lebih besar dari Denmark.  

Meski begitu, kira-kira kapan Diks akan mulai pindah? Ke klub mana ia akan berlayar?

BACA JUGA:Gagal di AFF, Erick Thohir Tegaskan Bahwa Hasil Ini Sudah Diprediksi! 'Target kita Menuju 50 Besar Dunia'

BACA JUGA:Raih Hasil Buruk di Piala AFF, Erick Thohir Ungkap Kalau Ini Bukan Target Utama Timnas Indonesia! Lalu Apa?

“Yang jelas, Kevin Diks sudah menjadi perbincangan besar di bursa transfer musim panas lalu. Di sini kami sepakat sebenarnya jika Kevin Diks dan agennya tetap bertahan di klub,” ujar Nielsen.  

Namun, ia juga membuka kemungkinan bahwa kepindahan Diks dapat terjadi pada bursa transfer musim dingin nanti.

“Beberapa hal mungkin bisa terjadi pada musim dingin ini. Itu mungkin skenario paling kecil yang terjadi. Kevin sangat ingin keluar dan mencoba kemampuannya di luar negeri, di negara yang lebih besar dari Denmark, dan menurut kami itu hal yang wajar,” tambahnya.  

Meski sempat menyatakan kesediaannya untuk bertahan di Copenhagen, Diks kabarnya kurang puas dengan kontrak baru yang ditawarkan oleh klub.

BACA JUGA:Tampil Gemilang di Venezia, Jay Idzes Sedang diincar 3 Klub Serie A Italia? Siapa Aja?

BACA JUGA:Bologna, Torino, dan Monza Tertarik! Jay Idzes Jadi Betahan atau Berlayar ke Klub Lain?

Hal ini menjadi salah satu faktor yang memicu rumor kepindahannya semakin menguat.  

Sune Smith-Nielsen menambahkan bahwa pemain kelahiran Belanda tersebut tetap menunjukkan komitmennya selama ini, tetapi ambisinya untuk bermain di liga yang lebih kompetitif tetap menjadi perhatian utama.  

Sumber: