Roberto Mancini Menyesal Tinggalkan Italia Demi Arab Saudi: Saya Tidak akan Membuat Keputusan Itu Lagi

Roberto Mancini Menyesal Tinggalkan Italia Demi Arab Saudi: Saya Tidak akan Membuat Keputusan Itu Lagi

Roberto Mancini menyesali keputusan tinggalkan Italia demi Arab Saudi - mrmancini10/ig - radarindramayu.id

BACA JUGA:Striker Belanda Berdarah Indonesia: Ole Romeny Resmi Merapat ke Oxford United!

Namun, perjalanan Mancini bersama Arab Saudi jauh dari kata mulus. Di bawah kepemimpinannya, Arab Saudi tampil inkonsisten dalam berbagai laga internasional.

Dari 18 pertandingan yang dilalui, ia hanya berhasil membawa timnya meraih tujuh kemenangan, lima hasil imbang, dan enam kekalahan.

Puncak dari kekecewaan suporter Arab Saudi terjadi pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pada pertandingan pertama Grup C melawan Timnas Indonesia di Jeddah, 5 September 2024, Arab Saudi harus puas bermain imbang 1-1.

BACA JUGA:Ezra Walian Kembali Kejar Impian Membela Timnas Indonesia Setelah Absen Tiga Tahun Sejak Piala AFF 2020

Hasil ini menjadi salah satu sorotan tajam terhadap kinerja Mancini, terutama karena ekspektasi tinggi yang dibebankan kepadanya.

Setelah itu, Arab Saudi juga harus berjuang keras untuk menang tipis atas China, sebelum akhirnya mengalami kekalahan 0-2 dari Jepang.

Tak hanya itu, mereka juga kembali gagal meraih kemenangan saat melawan Bahrain. Serangkaian hasil buruk ini membuat posisi Mancini semakin tertekan, hingga akhirnya ia dipecat pada 24 Oktober 2024.

Mancini sebelumnya dikenal sebagai sosok pelatih yang membawa Italia berjaya di Piala Eropa 2020.

BACA JUGA:Elkan Baggott Pulih dari Cedera: Siap Kembali Perkuat Blackpool FC di Periode Natal dan Tahun Baru

Namun, keputusan mengejutkan untuk meninggalkan Italia demi Arab Saudi justru berujung pada kekecewaan.

"Saya tidak akan membuat keputusan itu lagi," ucapnya dengan nada penuh penyesalan.

Mancini menyebut pekerjaannya sebagai pelatih timnas Italia adalah momen terbaik dalam kariernya.

Kini, dengan kebersamaan singkatnya bersama Arab Saudi yang berakhir antiklimaks, Mancini menjadi contoh bahwa tak semua keputusan besar dapat menghasilkan buah manis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: