Ganti Pelatih Bukan Solusi, Contohlah Arab Saudi yang Habis Bensin, Tagar STY Out Gegara AFF Harus Diakhiri

Ganti Pelatih Bukan Solusi, Contohlah Arab Saudi yang Habis Bensin, Tagar STY Out Gegara AFF Harus Diakhiri

Shin Tae-yong pelatih Timnas Indonesia. -Instagram @shintaeyong7777-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Piala AFF atau dengan nama lain ASEAN Mitsubishi Electric Cup (AMEC 2024), telah membuat gaduh dan suasana jadi kisruh di tubuh Timnas Indonesia

Hal tersebut disebabkan oleh para buzzer yang tidak suka melihat Shin Tae-yong, gegara gagal meraih target lolos ke semifinal AFF. Para buzzer juga meminta agar PSSI memecat coach Shin. 

Tak disangka, respons PSSI diluar dugaan, mereka memberikan ultimatum untuk para buzzer yang menggiring opini. Dan, PSSI juga berharap untuk bisa melihat dan mencontoh Arab Saudi.

Mengapa Arab? Karena, tim Elang Hijau yang ganti pelatih di tengah kompetisi, dapat membuat tim menjadi berantakan dan habis bensin. Contohnya transisi Roberto Mancini ke Herve Renard benar-benar kacau.

BACA JUGA:Ini 3 Alasan Daniel Klein Belum Cocok jadi Pelapis Maarten Paes, Walau Bisa Dinaturalisasi, No 1 Diluar Dugaan

Jadi, ganti pelatih bukanlah solusi, mengingat Arab Saudi dapat dijadikan contoh nyata, seberapa krusialnya peran juru taktik, dan tidak perlu dilakukan penggantian hanya karena mengalami kekalahan. 

Sementara itu, Manajer Timnas sekaligus Kepala Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, juga menegaskan bahwa tagar STY Out yang viral karena ulah buzzer, sebaiknya segera diakhiri saja.

Bagi Sumardji, tidak pantas melakukan opini yang bersifat menjelekkan dan menyudutkan coach Shin, hanya karena gagal meraih target di turnamen Piala AFF. 

Perlu diketahui, sebenarnya target di Piala AFF tidak hanya lolos ke semifinal saja, melainkan target utamanya adalah mencari talenta baru di dalam tubuh para pemain muda.

BACA JUGA:Nova Arianto Sebut Ole Romeny Adalah Striker yang Diinginkan Shin Tae-yong, Netizen :' Awas Aja Kalo Camat'

Timnas Indonesia memang sedari awal sudah berkomitmen untuk menurunkan pemain muda selayaknya U22.

Hal tersebut dilakukan murni untuk regenerasi pemain. Dan Ketua Umum PSSI yakni Erick Thohir, juga Memang sepakat untuk melihat bakat baru dari para pemain muda U22.

Sementara hasil dari regenerasi pemain, hanya untuk tujuan jangka panjang Timnas Indonesia, agar para pemain muda bisa promosi ke skuad senior.

Jadi, Piala ASEAN hanya menjadi tujuan untuk para pemain mendapatkan pengalaman. Bukan untuk para pemain meraih kemenangan atau hal yang sudah ditargetkan seperti lolos ke semifinal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: