STY Kembali Dievaluasi, Buntut Hasil Tak Sesuai Target di Piala AFF 2024, Timnas U22 Diduga Gagal Karena Ini..
Potret Timnas Indonesia U22 di Piala AFF 2024.-Instagram @timnasindonesia-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Kembali dievaluasi oleh PSSI, buntut hasil yang tidak sesuai target untuk kompetisi ASEAN Mitsubishi Electric Cup atau AMEC 2024.
Di Piala AFF 2024, skuad Garuda yang mayoritasnya diisi oleh pemain muda dengan kategori U22, diberi target untuk setidaknya bisa lolos ke babak semifinal, daripada menyabet gelar juara.
Akan tetapi, target tersebut gagal diraih usai dikalahkan oleh Filipina dengan skor tipis 1-0. Atas dasar itu pula Ketua Umum PSSI Erick Thohir, akan melakukan evaluasi kepada coach Shin.
Usut punya usut, rupanya ada beberapa hal yang menjadi sebab dari gagalnya Timnas U22 untuk mencapai babak semifinal Piala ASEAN musim ini, kira-kira apa penyebabnya?
Dugaan kuat menyasar kepada pemilihan pemain. Ya, pemilihan atas starting line up yang digagas oleh Shin Tae-yong, bisa menjadi sebab dari kegagalan Timnas U22 melaju ke semifinal.
Starting line up pemain Garuda Muda sedari awal kompetisi ini dimulai. Benar-benar menghasilkan semacam pertandingan yang berbeda dari nafas Timnas Indonesia sesungguhnya.
Sejak awal melawan Myanmar, skuad muda pilihan STY memainkan pertandingan yang tidak terlalu menekan lawan. Padahal, di posisi depan sudah diisi oleh beberapa pemain yang punya jam terbang terbang Liga 1.
Alhasil, pemain depan bisa dibilang kurang tampil pada skema top perform di pertandingan. Dan, hal tersebut juga berimbas kepada partisipasi gol yang minim dicetak oleh pemain penyerang Timnas U22.
Selain itu, lini tengah diduga menjadi dalang utama di balik gagalnya Timnas maju ke babak semifinal, sebab sejak melawan Myanmar hingga diakhiri dengan lawan Filipina. Lini tengah Timnas selalu jadi perhatian.
Sementara itu, banyak pengamat sepak bola tanah air setuju bahwa, lini tengah pasukan muda asuhan Shin Tae-yong selama gelaran AFF, kurang terampil dan kreatif mengatur ritme permainan.
Lini tengah Timnas selalu jadi sorotan, terlebih saat beberapa gelandang yang tertangkap kamera, selalu kurang andil dalam merebut bola, atau mempertahankan bola.
Alih-alih memegang bola secara teratur, para gelandang muda lebih sering kecolongan bola, sehingga para lawan yang sudah membuntuti bisa dengan mudah mengambil bola yang hilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: