Kawin Kontrak, Bukan Hanya di Cianjur - Indramayu, Hampir di Seluruh Indonesia Ada
Kawin kontrak tidak hanya terjadi di Indramayu dan Cianjur, tetapi juga daerah lainnya.-Ilustrasi -RADARINDRAMAYU.ID
RADARINDRAMAYU.ID - Selama ini sorotan kawin kontrak itu selalu dialamatkan ke Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Padahal, dari kesasksian para tokoh, praktik kawin berdurasi itu terjadi di mana-mana.
“Siapa bilang kawin kontrak itu hanya terjadi di Indramayu? Wong ada di mana-mana. Dari Bali, Singkawang, Jakarta. kawin kontrak itu sudah menjadi bagian dari hidup kita,” ungkap Dewi Motik Pramono.
Kesaksian Dewi Motik yang seorang pengusaha itu sepeti ditulis oleh Andy Gunardi dalam artikelnya yang diberi judul “Tinjauan Etika Atas Kawin Kontrak”.
Dalam artikel yang ditulis oleh Andy Gunardi itu, juga mengutip pernyataan mantan hakim agung, Bismar Siregar.
Bismar menyebutkan, kawin berdurasi itu tidak hanya terjadi di daerah pinggiran atau pedesaan yang miskin ataupun banyak keterbatasan.
Kawin kontrak, kata Bismar, justru marak di kota-kota besar. Sebab di kota besar, lebih terbuka peluang untuk mengadakan kawin kontrak.
Keputusan untuk melakukan kawin kontrak tersebut, kata mantan hakim agung ini, sebagian besar didorong oleh motif ekonomi.
Walau dia juga tidak menafikan motif-motif yang lainnya. Seperti motif rasa kesepian. Terutama kesepian batiniah. Motif ini juga cukup dominan.
Sementara itu, Candra Kirana mengatakan sangat sukit mengungkap praktik kawin yang bertentangan dengan norma perkawinan ini.
Aktivis Green Peace ini menyebut, permasalahan kawin kontrak atau nikah mut’ah dalam tradisi Syiah, begitu kompleks sehingga tak bisa dijawab secara linier.
Apalagi, tambahnya, fenomena kawin model ini sudah lumayan membudaya di sebagian masyarakat. Tentu dengan berbagi motif dan latar belakangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: