Sehari Dapat Kurang dari Rp 50 Ribu, Pengakuan Pengalap Tawur di Jembatan Sewo: Setiap tahun ada kecelakaan

Sehari Dapat Kurang dari Rp 50 Ribu, Pengakuan Pengalap Tawur di Jembatan Sewo: Setiap tahun ada kecelakaan

Pengakuan salah satu pengalap tawur di Jembatan Sewo perbatasan Kabupaten Indramayu - Subang.-Kang Dedi Mulyadi - Instagram-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Pengalap tawur di Jembatan Sewo perbatasan Kabupaten Indramayu - Subang, membuat siapapun terheran-heran.

Risiko mereka sebenarnya tidak sebanding antara mendapatkan uang koin dan potensi kecelakaan yang kapan saja bisa terjadi.

Kendati demikian, warga yang datang dari berbagai daerah sekitar itu, tidak juga kapok untuk mengais koin demi koin yang dilemparkan oleh para pengendara.

Salah satunya adalah Raniti. Dia sudah belasan tahun menjadi pengalap tawur bersama dengan suaminya.

BACA JUGA:Momen Kang Dedi Mulyadi Sawer di Jembatan Sewo, Singgung Soal Tolak Bala

Setiap harinya, uang yang didapat memang tidak sampai Rp 50 ribu. Meski kadang nasib juga mujur.

"Sering ada kecelakaan, setiap tahun juga banyak kecelakaan. Ada yang ketabrak mobil, ketabrak motor," kata Raniti saat ditemui oleh Anggota DPR RI, Kang Dedi Mulyadi.

Oleh karena itu, Raniti mengaku berusaha berhati-hati dan sebisa mungkin tidak turun ke jalan. Dia memilih mengabaikan koin yang jatuh di tengah jalan, ketimbang mengalami celaka.

"Kalau saya sih nggak pernah. Saya hati-hati saja, kalau sudah sudah ke tengah jalan ya bukan rezeki saya," kata Raniti.

BACA JUGA:Masih Suasana Idul Fitri, Malah Tawuran di Kalitanjung Cirebon, 1 Pemuda dalam Kondisi Mabuk Diamankan

Menurut dia, pengalap tawur sekarang ini bukan hanya masyarakat dari Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu dan Pusakajaya Kabupaten Subang saja.

Bahkan dari Pamanukan datang ke Jembatan Sungai Sewo untuk ikut menjadi pengalap tawur.

Meski tindakan tersebut berbahaya, tetapi dirinya mengakui, uang yang didapat cukup lumayan untuk tambahan penghasilan sehari-hari.

Biasanya Raniti berbekal sapu ijuk untuk meraih uang yang dijatuhkan. Kemudian tumpukan bata untuk sekadar duduk di tepi Jalan Pantura Indramayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: