Waspada Leptospirosis Lebih-lebih di Musim Hujan

Waspada Leptospirosis Lebih-lebih di Musim Hujan

Leptospirosis -ist-RADAR INDRAMAYU

CIREBON, RADARINDRAMAYU.ID  - Masyarakat diingatkan agar waspada terhadap urine hewan yang yang ada di sekeliling kita. Seperti tikus sudah terinfeksi, anjing, sapi, dan babi. Pasalnya, urine pada hewan tersebut, bisa beresiko pada penyakit leptospirosis.

"Leptospirosis, adalah penyakit yang disebabkan bakteri Leptospira yang ditularkan melalui kencing tikus yang sudah terinfeksi. Selain itu, penularan bisa melalui hewan seperti babi, sapi, dan anjing," papar dr Mohamad Azwar Aziz, dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Arjawinangun.

Kata dr Mohamad Azwar Aziz, adapun cara penularannya, bakteri Leptospira masuk melalui kulit yang terluka pada saat terjadi banjir, genangan air, sawah, dan lumpur. Terutama di musim penghujan yang saat ini sering terjadi genangan air, di sejumlah tempat umum.

Karena itu, masyarakat kembali diingatkan untuk lebih berhati-hati agar tidak terinfeksi bakteri leptospira.
Adapun kalau ada yang terinfeksi, maka akan ada gejala atau tanda klinis pada penderita Leptospirosis.

BACA JUGA:Bey Machmudin Laksanakan Salat Tarawih di Masjid Lautze 2 Bandung

"Gejalanya biasanya terjadi demam mendadak 38 derajat C, tubuh berasa lemah dan lesuh, mata merah, kemungkinan pada kulit, sakit kepala, dan nyeri otot betis. Jika menemukan orang dengan gejala tersebut, segera bawa ke faskes terdekat," jelas dr Mohamad Azwar Aziz.

Di tempat yang sama, Dokter IGD RSUD Arjawinangun, dr Astri Khaerunisa Putri, menjelaskan risiko Leptospirosis ringan hingga Leptospirosis berat. Katanya, inkubasi bakteri Leptospira rata-rata dari 7 hari sampai 10 hari.

Ia juga memberikan peringatan, kalau Leptospirosis dapat berkembang menjadi penyakit Weil. "Penyakit weil merupakan gejala berat dari Leptospirosis yang ditandai dengan adanya gagal ginjal, gagal hati,  dan meningitis. Harap hati-hati," tandasnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Katanya, PHBS adalah perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi, sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan. (cep)

BACA JUGA:Paguyuban IMHK Gelar Kopdargab Sambut Bulan Ramadhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: