Poktan Kriman Maju Menghasilkan Gabah 9,84 Ton per Hektare

Poktan Kriman Maju  Menghasilkan Gabah  9,84 Ton per Hektare

PANEN MUSIM GADU: Kelompok Tani Kriman Maju Desa Karanggetas Kecamatan Bangodua menggelar panen perdana musim gadu dengan hasil meningkat, kemarin.-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID -Sebagai lumbung padi nasional, Kabupaten Indramayu mampu memproduksi gabah hampir 1,5 juta ton di tahun 2022.

Keberhasilan itu, tidak terlepas dari peran petani dalam menerapkan pengolahan lahan sawah yang baik, serta menerapan teknologi dalam bertani.

Hal itu dibuktikan oleh Kelompok Tani (Poktan) Kriman Maju Desa Karanggetas Kecamatan Bangodua yang mampu menghasilkan gabah hingga 9,84 ton/hektare saat panen perdana musim gadu, kemarin.

Kuwu Karanggetas H Nurwedi mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah dan program sebagai upaya untuk meningkatkan sektor pertanian terutama produktivitas padi di Indramayu.

Langkah itu, lanjut Nurwedi, sebagai wujud dukungan pemdes terdapat program pemerintah daerah sampai pusat dalam program ketahanan pangan.

“Hasil panen bagus tidak terlepas dari kerja sama semua komponen dari UPT Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Muspika Bangodua, dan petani sendiri,” tuturnya.

Dalam mendukung keberhasilan petani di wilayah Desa Karanggetas, Nurwedi, pemdes telah menyiapkan berbagai program di sektor pertanian mulai dari penangaanan pencegahan hama tikus dengan menggunakan sistem trape barrier system (TBS) dan line trape barrier sistem (LTBS) dengan support dari dana ketahanan pangan, dana desa, serta melakukan langkah pembangunan infrastruktur pertanian.

“Petani melakukan tanam dulu jaraknya 1 bulan sebelum musim tanam,” ujarnya.

Sedangkan dengan penanganan hama tikus menggunakan TBS dan LTBS, lanjut Nurwdi, petani bisa menangkap hama tikus sebanyak 4938 ekor. Sehingga, penanganan serangan hama tikus menggunakan sistem itu dapat secara efektif mengatasi serangan hama tikus yang bisa secara drastis mengurangai hasil produktivitas tanaman padi.

“Kami merekomendasikan metode TBS dan LTBS untuk kendalikan hama tikus. Karena jauh lebih aman dibandingkan gunakan listrik. Di Karanggetas, alhamdulillah poktan-poktan sudah terapkan TBS dan LTBS,” tukasnya.

Ketua Poktan Kriman Maju, Rusjono mengatakan, hasil panen musim gadu mengalami peningkatan dibandingkan musim sebelumnya.

“Saat panen musim rendeng memperoleh hasil panen 8,4 ton per hektare, di musim panen gadu sebanyak 9,84 ton per hektar, mengalami peningkatan 1,8 ton per hektare,” ungkapnya.

“Alhamdulillah bagus semua, mengalami peningkatan. Keberhasilan ini berkat kerja sama semuanya dalam penanganan hama terutama hama tikus,” pungkasnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: