Film Anak Pasir, Kisah Seorang Anak Bernama Kasan, dari Pencari Pasir Hingga Menjadi Anggota DPRD
H Kasan Basari menyerahkan penghargaan kepada pemain film Anak Pasir-Utoyo Prie Achdi-Radar indramayu
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Puncak perayaan Hari Ulang Tahun Partai Gerindra di Kabupaten Indramayu, ditandai dengan launching film layar lebar dengan judul Anak Pasir, Minggu, 12 Februari 202
Gedung Kesenian Mama Sugra Indramayu, yang menjadi tempat penayangan film tersebut tampak dipenuhi penonton. Bukan hanya kader Partai Gerindra, namun juga masyarakat umum.
Film Anak Pasir dengan sutradara anak Indramayu, Tarmizi Abka, bercerita tentang kisah dan perjuangan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Indramayu, H Kasan Basari SH, yang saat ini menjabat anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Kisah berawal dari kehidupan seorang Kasan kecil yang penuh dangan penderitaan. Berasal dari keluarga sangat sederhana yang tinggal di desa pesisir Indramayu, namun Kasan memiliki semangat yang tinggi untuk maju.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrim, Produksi Panen Mangga Terancam Turun
Untuk menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) saja, Kasan harus bersusah payah. Ia hanya mengandalkan penghasilan orang tuanya yang pas-pasan.
Dengan ketekunan dan kegigihannya, Kasan akhirnya bisa meraih ijazah SD. Sangat berbahagia tentunya. Ia bergegas pulang ke rumah usai mendapatkan ijazah SD. Ingin segera memberitahukan kepada ibunya, yang selama ini telah bersusah payah mendidiknya.
Betapa hancurnya hati Kasan. Ijazahnya seolah tak berarti apa-apa. Ia menangis sejadi-jadinya ketika sampai di rumah, ternyata ibu kandungnya telah meninggal dunia. Pergi untuk selamanya.
Sepeninggal sang ibu, Kasan harus mengurus tiga orang adik-adiknya di rumah. Karena sang ayah berada di luar kota untuk berjualan buah.
BACA JUGA:Kunjungi Indonesia, Pemerintah Tanzania Ajak PLN Bangun Sistem Kelistrikan Afrika Timur
Kasan yang memiliki nilai bagus di ijazah SD-nya akhirnya diterima sekolah di SMP. Ia mendaftar ke SMP dengan ditemani ketiga adiknya. Beban Kasan tentu saja semakin berat. Ia berupaya untuk bisa menambah penghasilan, demi adik-adiknya.
Sepulang sekolah Kasan akhirnya memilih untuk bekerja mencari nafkah, dengan menjadi seorang penambang pasir. Di pinggiran Kali Cimanuk, setiap hari ia mengumpulkan pasir, lalu diangkut menggunakan gerobak.Di antar ke orang yang membutuhkan.
Penderitaan Kasan belum berlanjut, ketika mendengar kabar kalau bapaknya yang berjualan buah tertipu. Orang yang mengambil buah dalam jumlah besar ternyata kabur dan tak kunjung bayar.
Singkat cerita, Kasan akhirnya tumbuh menjadi seorang pemuda dewasa yang ganteng dan berwibawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: