Langka, Harga Nasi Aking Ikutan Naik
Nasi Aking-ilustrasi--
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Harga bekatul atau dedak halus serta beras pecah (menir) melonjak tajam. Kini giliran nasi aking ikutan naik. Dari Rp2500 menjadi Rp4500 perkilogram.
Makanan dari sisa-sisa nasi yang dikeringkan ini biasanya digunakan untuk makanan tambahan untuk unggas maupun sapi. Bisa juga dijadikan kerupuk.
Pengepul nasi aking, Midi (65) mengungkapkan, kenaikan harga nasi aking akibat produksinya yang menurun. Biasanya ia memperoleh nasi aking langsung ke rumah penduduk atau warung makan.
“Kalau musim hajatan sehabis panen padi, produksinya melimpah. Harganya murah. Kalau sekarang musim paceklik, susah dapatnya,” ujar dia, Selasa (10/1).
BACA JUGA:Ini Dia 6 Warna Cat Rumah Minimalis Tren 2023
BACA JUGA:Venna Melinda Alami Didugaan KDRT, Sempat Emosi Maia Estianty Begini Katanya
Faktor cuaca juga mempengaruhi. Masuk musim penghujan, nasi aking semakin langka. Sebab, untuk proses penjemuran membutuhkan waktu yang cukup lama. Bisa satu minggu dalam kondisi terik matahari.
Disamping itu, banyak pengepul yang memilih menjual stok nasi aking keluar daerah lantaran harganya lebih mahal. Biasanya untuk tambahan pakan ternak sapi dan bebek.
“Permintaan dari luar daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur juga lagi tinggi. Harganya juga bagus. Banyak bandar jual kesana,” kata kakek 6 cucu ini.
Senada disampaikan Wawan, pengepul nasi aking lainnya. Sejak masuk musim penghujan, produksi nasi aking terus menurun. Disisi lain, stok nasi aking di pedagang maupun pengepul hampir terjual semua. Harganya pun langsung melonjak didahului dengan naiknya harga harga bekatul dan menir untuk pakan ternak.
“Siklusnya sudah begitu. Kalau harga bekatul dan menir naik, harga nasi aking juga ikutan,” tuturnya.
BACA JUGA:Guru SD Meninggal Dunia di Kontrakan, Tetangga Sempat Janggal Lihat Lampu Masih Menyala
BACA JUGA:Mengetahui Venna Melinda Diduga Alami KDRT, Begini Kata Verrell Bramasta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: