Jasad Bayi di Tanggul Sungai Sriganala Dimakamkan di Pegagan Kidul, Pak Kuwu Beri Nama Siti Fatimah

Jasad Bayi di Tanggul Sungai Sriganala Dimakamkan di Pegagan Kidul, Pak Kuwu Beri Nama Siti Fatimah

DIMAKAMKAN: Jenazah bayi dimakamkan di TPU Rancang, Kecamatan Kapetakan-Cecep Nacepi-radarcirebon.com

Kondisinya sangat memprihatinkan. Gula darah turun. Diduga prematur. Berat badan kurang dari 900 gram. Tergolong Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR). “Padahal normalnya, minimal 2 kilogram," tutur dr Ilmi kepada Radar Cirebon.

Saat datang bayi itu tak mengeluarkan suara tangis. Setelah upaya maksimal dilakukan, nakes sempat diberikan harapan. Tangis bayi itu terdengar. Bayi dibuat selalu terjaga dalam kondisi hangat. Tim medis IGD juga melakukan konsultasi dengan dokter anak. Meski pada akhirnya nyawa tak bisa terselamatkan.

Dr Ilmi Afi mengatakan, bayi yang baru saja dilahirkan butuh segera dilakukan penanganan. Pun itu dalam kondisi normal. Apalagi dalam keadaan yang dialami ini. Begitu rentan.

BACA JUGA:Astaghfirullah! Anak Tega Bunuh Ayah Kandung, Hanya Demi Warisan

Manager Pelayanan Medis RSPC, dr Andi Pradana, mengatakan penanganan yang tak segera dilakukan itu yang membuat kondisi bayi semakin lemah. Berat Bayi Lahir Sangat Rendah atau BBLSR yang dialami korban, jelas dr Andi, hitungan detik sampai menit bisa berakibat fatal.

Jika tak segera mendapat pertolongan medis. “Kami dari manajemen RS telah berupaya semaksimal mungkin. Berat bayi kurang dari 900 gram, jadi risiko sangat besar. Membutuhkan upaya yang sangat luar biasa untuk menjaga kestabilan pasien tersebut," ungkap dr Andi.

BACA JUGA:H Azun Mauzun Pimpin FPP Indramayu, Siap Songsong Peradaban Baru Pondok Pesantren

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: