Siswa SMK Tangkap Pencuri Kotak Amal di Masjid Ponpes Aby Manshur

Siswa SMK Tangkap Pencuri Kotak Amal di Masjid Ponpes Aby Manshur

TKP: Nizam menunjukkan kotak amal di Masjid Pondok Pesantren (Ponpes) Abu Manshur yang isinya dicuri pelaku.--

Radarindramayu.id, CIREBON - Satu sekolah dibuat geger. Seorang pencuri kontak amal di Masjid Pondok Pesantren (Ponpes) Abu Manshur, Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered tertangkap tangan oleh siswa SMK. Untungnya, di lokasi kejadian tersebut ada guru, sehingga pelaku tidak dimassa. Hanya diamankan oleh guru.

Diketahui, pelakunya berinisial D (27) warga Desa Budesari, Kecamatan Plumbon. Awalnya, pelaku masuk ke dalam kawasan ponpes tersebut. Ia kemudian masuk melalui jalan yang tidak dipagar sekitar pukul 10.30. Setelah itu, tibalah ke masjid. Karena pelaku lapar, kemudian nekat membobol kotak amal.

Aksi tersebut diketahui oleh siswa SMK. Siswa yang melihat langsung menyergapnya. "Yang mengetahui pertama siswa SMK, kemudian ada guru," kata saksi mata Nizam saat ditemui Radar Cirebon di lokasi kejadian, Rabu (26/10).

Pelaku tertangkap tangan. Ia kemudian dibawa ke kantor guru. Namun saat ditanya, pelaku tidak pernah nyambung. Guru dan orang yang ada di lokasi kejadian tidak mengerti bahasa pelaku yang diduga tunawicara. Pihak guru pun langsung menghubungi Polsek Plered, melaporkan kejadian tersebut.

BACA JUGA:Ditemukan Ada 6 Kasus Gagal Ginjal Akut di Kota Tangerang, Begini Langkah Dinkes

"Guru tidak paham dengan bahasa bicara pelaku. Kemudian menghubungi Polsek Plered. Kita langsung ke lokasi kejadian untuk mengeceknya.  Di lokasi, pelaku kita amankan dan dibawa ke Polsek Plered," kata Kapolsek Plered, AKP Uton Suhartono.

Setelah sampai di Polsek, pelaku diintrogasi.  Namun, pelaku tidak bisa bicara. Hanya menunjukkan tangan ke mulut kemudian mengelus perut. Artinya pelaku ingin makan, karena lapar. Karena sulit untuk komunikasi, penyidik kemudian menghubungi perangkat desa dan juga keluarganya untuk datang.

"Pihak keluarganya kita hubungi. Kata keluarganya, anak tersebut sulit untuk bicara. Maka tidak ada yang mengerti. Dari awal dia keterbelakangan mental," katanya.

BACA JUGA:Ingin Tahu Manfaatkan Waktu yang Tepat untuk Layanan Promosi Usaha, Ini Bocoran dari Twitter

Setelah mendengar cerita terkait kondisi pelaku yang keterbelakangan mental, guru dan polisi menjadi iba. Memaklumi kondisi pelaku yang benar-benar keterbelakangan mental. Namun uang yang dicuri dikembalikan ke kotak amal seperti semula.

Setelah itu, keduanya saling memaafkan dan kasus berakhir dengan perdamaian. "Guru sudah memaafkan D karena keterbelakangan mental. Pihak keluarga sudah mengembalikan uang kotak amal tersebut, bahkan dilebihkan. Kasus sudah selesai kekeluargaan, D kemudian diberikan surat pernyataan tidak mengulangi dan dikembalikan ke orang tuanya," terangnya.

BACA JUGA:Jelang Hari Listrik Nasional, PLN Rampungkan Proyek 451 Miliar untuk Perkuat Kelistrikan Kawasan Industri

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: