Pembuat Video yang Desak SMK Nusantara Ditutup Minta Maaf, Ternyata Anggota LSM

Pembuat Video yang Desak SMK  Nusantara Ditutup Minta Maaf, Ternyata Anggota LSM

MINTA MAAF: Permohonan maaf oleh ketua LSM berinisial AM, terkait pembuatan video viral pasca terjadinya tawuran pelajar di Desa Panembahan, Kecamatan Plered.--

Radarindramayu.id, CIREBON - Polsek Plered bergerak cepat dalam mengantisipasi gangguan kamtibmas. Kali ini, terkait video yang sempat viral. Pembuat video seolah mewakili masyarakat setempat dan menginginkan penutupan SMK Nusantara.

AKP Uton Suhartono langsung bergerak mencari pembuat video tersebut. Dalam waktu singkat identitas pembuat video diketahui. Pelaku adalah salah satu anggota LSM.

Dua hari setelah kejadian itu petugas datang ke sekretariat LSM tersebut dan berkoordinasi dengan ketuanya, pada Rabu (5/10) sekitar pukul 15.30.

"Tadi sore, telah dilaksanakan tanda tangan permohonan maaf oleh ketua LSM berinisial AM, terkait pembuatan video viral pasca terjadinya tawuran pelajar di Desa Panembahan, Kecamatan Plered," Kapolsek Plered AKP Uton Suhartono.
Pembuat video tersebut mengakui dan merasa menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan tanpa mempertimbangkan segala akibat kerugian yang ditimbulkannya.

BACA JUGA:Rayakan Ulang Tahun ke-26 XL Axiata Tebar Promo Serba 26 untuk Seluruh Produk

Pernyataan tersebut kemudian ditulis dan ditandatangani di atas matrai.
Di hari yang sama, Kuwu Desa Panembahan juga membuat pernyataan secara resmi yang dibacakan oleh Kuwu Desa Panembahan, Abdul Kodir. Pihaknya menegaskan, tidak ada masyarakat Panembahan yang menginginkan penutupan SMK tersebut.

"Pihak perangkat Desa Panembahan menerangkan dengan sebenarnya bahwa terkait isu yang berkembang tentang adanya penyampaian keinginan penutupan SMK Nusantara yang berlokasi di Desa Panembahan dilakukan bukan dari warga Panembahan," kata Abdul Kodir.

"Pemerintah desa dan warga Panembahan sendiri senantiasa bersinergi dengan pihak sekolah, TNI dan kepolisian untuk menciptakan situasi lingkungan pendidikan yang damai ramah lingkungan dan situasi kamtibmas kondusif," ujarnya.

Kapolsek Plered AKP Uton Suhartono mengatakan, pihaknya akan terus bersinergi dengan perangkat desa, TNI, dan instansi terkait dalam menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

BACA JUGA:Proses Perdamaian Ukraina-Rusia Prioritas Utama Indonesia

Terkait tawuran pelajar, pihaknya akan meningkatkan pengawasan. AKP Uton mengaku sudah mengetahui titik titik yang menjadi tongkrongan pelajar. Pada tempat itu, pihaknya akan terus memantau dari pagi hingga sore hari. Bahkan akun medsos mereka juga akan dipantau terus.

"Kita akan patroli terus ke tempat tongkrongan mereka. Perangkat desa dan Bhabinkamtibmas akan terus pantau. Kalau ada pelajar, akan difoto untuk diciri wajahnya kemudian baru dibubarkan," ujarnya.

Tidak hanya itu saja, pihaknya juga sudah koordinasi dengan pihak sekolah. Agar SMK yang biasa terlibat tawuran, pulang sekolah di jam yang berbeda. Kalau SMK Kota Cirebon pulang pada pukul 14.00, maka SMK di Plered pulang pada pukul 13.00.

"Saat masuk dan bubaran sekolah kita juga jaga. Bahkan, yang naik omprengan kita kawal sampai Palimanan. Soalnya angkot tidak mau angkut mereka, khawatir tawuran," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: