Proses Perdamaian Ukraina-Rusia Prioritas Utama Indonesia

Proses Perdamaian Ukraina-Rusia Prioritas Utama Indonesia

Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani saat bilateral meeting dengan Deputy Chairman of The Verkhovna Rada of Ukraine sekaligus Deputy Head of the Executive Committee of the National Parliamentary Group in IPU Olena Kondratiuk dalam rangkaian The 8th G20 P--

Radarindramayu.id, JAKARTA - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani saat bilateral meeting dengan Deputy Chairman of The Verkhovna Rada of Ukraine sekaligus Deputy Head of the Executive Committee of the National Parliamentary Group in the Inter-Parliamentary Union (IPU) Olena Kondratiuk menyampaikan keprihatinan atas terjadinya perang di Ukraina yang sebabkan begitu besar korban di Ukraina dan berdampak bagi keadaan global di dunia. 

Puan menyebut, hubungan bilateral Indonesia-Ukraina selama ini tetap berjalan dengan baik selama 30 tahun meski di tengah situasi kawasan yang serba tidak pasti karena perang. Karenanya, proses perdamaian adalah prioritas utama Indonesia.

“Kunjungan Presiden Indonesia ke Ukraina dan Rusia pada bulan Juni dilakukan untuk membawa pesan perdamaian. Kunjungan tersebut juga mempromosikan safe passage untuk pangan dan pupuk dari dan ke Ukraina dan Rusia,” ujar Puan saat bilateral meeting dengan Deputy Chairman of The Verkhovna Rada of Ukraine sekaligus Deputy Head of the Executive Committee of the National Parliamentary Group in IPU Olena Kondratiuk dalam rangkaian The 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20) di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Selain itu, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini menyatakan Indonesia menyambut baik dimulainya kembali ekspor biji-bijian dari Ukraina di bawah The Black Sea Initiative.

BACA JUGA:Diskoperindag Ajak Pedagan Pasar Patrol Bersama Menjaga Kebersihan Dan Keamanan

Perjanjian ini, ungkap Puan, memainkan peran penting dalam mengurangi dampak perang terhadap rantai pasokan global. Tentunya, tutur Puan,  langkah positif ini juga harus diikuti dengan kemudahan akses ekspor produk makanan dan pupuk dari Rusia sebagaimana disepakati dalam perjanjian Istanbul.

Lebih lanjut, Puan berharap semua negara turut menghormati kesepakatan yang telah dicapai dan memastikan implementasi yang seimbang dari Perjanjian Istanbul. Puan juga berharap inisiatif tersebut juga dapat membawa perdamaian di Kawasan. Puan menuturkan, Indonesia mendorong Rusia dan Ukraina untuk tetap membuka jalur dialog dan diplomasi sebagai salah satu upaya menghentikan perang dan menuju perdamaian.

“Parlemen juga harus berperan untuk membantu penyelesaian perang di Ukraina. Saya bersedia untuk membantu menjembatani komunikasi antara pihak yang bertikai. IPU Task Force on Ukraine juga dapat digunakan untuk menjembatani perbedaan antara Rusia dan Ukraina dan menjembatani komunikasi antara Rusia dan Ukraina,” pungkas Puan.

BACA JUGA:Jabar Zero Desa Tertinggal

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: