Berakhir Damai, Orang Tua Cabut Pengaduan Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Petugas Kemidi Putar

Berakhir Damai, Orang Tua Cabut Pengaduan Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Petugas Kemidi Putar

Radarindramayu.id, CIREBON - Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh oknum petugas kemidi putar Cirebon Expo di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon berakhir damai. Keluarga korban mencabut pengaduannya di Polresta Cirebon, Senin (8/8) demi kebaikan anaknya.

"Tadi sudah cabut pengaduan. Alasan cabut, pertimbangan anak kami. Yang tadinya tidak sadar sempat dipegang. Kalau sampai diperiksa ke polisi dan jadi saksi di pengadilan, kan nanti kasihan.

Terus tetangga dan orang tua, belum tahu kejadian ini. Kalau sampai diperpanjang khawatir pada tahu, dan berpengaruh pada anak," tutur ibu korban berinisial I didampingi suaminya saat ditemui di Polresta Cirebon, Senin (8/8).

Ibu korban sendiri sebenarnya tidak berniat mengadukan ke kepolisian. Namun, setelah video tersebut menyebarkan di media sosial, dirinya dihubungi oleh KPAI dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Cirebon. Ia kemudian diundang ke kantor Unit PPA Polresta Cirebon dimintai keterangan dan dibuatkan surat pengaduan.

BACA JUGA:Belum Beres Kasus Brigadir J, Muncul Kasus 20 Bintara Remaja Alami Pemukulan oleh Senior

"Awalnya kami tidak niatan kesini (Polresta, red) soalnya kami tidak ngerti gimana proses laporan ke polisi. Rabu (4/8) saya dipanggil oleh Unit PPA suru menceritakan kejadiannya. Saya disarankan buat pengaduan saja, jadi saya bikin," katanya.

Setelah beberapa hari buat surat pengaduan. Orang tua korban kemudian dipertemukan dengan pelaku di Unit PPA, Senin (8/8) disitu pelaku berinisial M pun meminta maaf kepada orang tua korban. Ibu korban yang melihat pelaku, muncul emosi yang dia pendam. Ia sempat menangis, namun tak bisa berbuat apa-apa.

Namun, demi kebaikan sang anak, dia dan suami berfikir tenang dan berusaha memaafkan pelaku, dengan mencabut pengaduan. I mengaku, yang penting dalam kasus ini adalah adanya iktikad baik dari pelaku yang meminta maaf dan tidak mengulangi perbuatannya. Pengelola juga berjanji kepada orang tua korban, akan lebih ketat dalam mengawasi pegawainya.

"Pelaku sudah minta maaf. Yang penting bagi saya ada iktikad baik, tidak ada korban lainnya lagi ke depannya, dan pelaku berjanji tidak melakukan lagi. Saya tidak mau melanjutkan kasus ini, hawatir anak saya ketakutan. Sekarang anak saya masih TK belum tahu apa-apa kejadian ini. Kalau sampai diperiksa polisi, hawatir ketakutan," tuturnya.

BACA JUGA:Pelayanan SIM Keliling Hari Ini di Polsek Kandanghaur. Cek Persyaratanya !

Kepada Radar Cirebon, I kembali menceritakan peristiwa yang menimpa putrinya. Terjadi pada tanggal 1 Agustus 2022. Awalnya, sang anak terus merengek meminta main kemidi putar di Watubelah.

Ia sebagai orang tua kemudian mengajak anaknya main ke kemidi putar. Sampai dengan selesai, I tidak menyadari apapun. Ia hanya mengirim semua momen di kemidi putar ke adiknya lewat video handphone.

Setelah beberapa saat kemudian, ia dikirim video oleh adiknya, agar memperhatikan video tersebut. "Saya awalnya tidak sadar. Saya putar berulang berkali-kali. Baru sadar, pas nurunin anak saya, petugas nyari kesempatan tangannya tepat di dada. Padahal pas turun anak bisa sendiri," katanya.

Melihat video itu, perasaan I campur aduk  kesal, marah, dan lainnya. Tapi Ia tak berdaya. Karena, bila kembali lokasi kejadian dan menuntut petugas kemidi putar, Ia khawatir sang suami terbawa emosi dan bikin ricuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: