Akhir Cerita Kopda Muslimin, Dalang Penembakan Istri Sendiri. Cek Fakta-Fakta Terbaru

Akhir Cerita Kopda Muslimin, Dalang Penembakan Istri Sendiri. Cek Fakta-Fakta Terbaru

Suasana menjelang pemakaman Kopda Muslimin, di Kendal, Jawa Tengah-Wisnu Indra Kusuma/JPNN-

Radarindramayu.id, SEMARANG - Cerita tentang Kopda M (Muslimin), oknum anggota TNI yang menjadi otak
penembakan istrinya, berakhir tragis. Muslimin ditemukan tewas di rumah orangtuanya, Kelurahan Trompo,
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/07).

Seperti diketahui, Kopda Muslimin menjadi buronan tim gabungan TNI dan Polri. Dia diduga sebagai dalang
dibalik penembakan istrinya sendiri, Rina Wulandari. Lima orang tersangka penembakan telah berhasil
ditangkap.

Kopda Muslimin bahkan menjanjikan imbalan sebesar Rp200 juta ditambah dengan Mobil Toyota Yaris kepada
para penembak bayaran, apabila berhasil membunuh istrinya.  

Berikut fakta-fakta terbaru tentang Kopda Muslimin, yang tewas di umah orangtuanya di Kabupaten Kendal,
Jawa Tengah, sebagaimana dikutip dari JPNN.

BACA JUGA:Kopda M, Otak Penembakan Istrinya Sendiri, Dikabarkan Tewas Tenggak Racun

1. Kopda Muslimin Ajak Kekasihnya Kabur, Tapi Ditolak
Seusai penembakan terhadap istrinya, Rina Wulandari (34), Kopda Muslimin mengajak R untuk lari dan menetap
di Wonosobo. Namun, ajakannya ditolak kekasih barunya, R. Kapolrestabes Semarang Irwan Anwar saat
dikonfirmasi membenarkan bahwa R menolak ajakan Kopda Muslimin. R menolak diajak kabur oleh Kopda Muslimin
seusai peristiwa penembakan terhadap Rina."Kopda Muslimin mengajak R untuk hidup bersama, tetapi R justru
menolak ajakan itu," kata Kombes Irwan, Kamis (28/07).

2. Pulang ke Rumah Orangtuanya di Pagi Buta
Kopda Muslimin diketahui pulang ke rumah orangtuanya, Kamis (28/07) di pagi buta sekitar pukul 05.30 WIB,
di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kepulangannya itu membuat geger masyarakat setempat,
lantaran Kopda Muslimin ditemukan tewas.

3. Sempat Meminta Maaf ke Orangtua dan Muntah-muntah
Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) itu ternyata juga sempat meminta maaf kepada
orang tuanya atas perbuatan salah yang telah dilakukan, sebelum ditemukan tewas.
"Kopda Muslimin sempat minta maaf atas niat bunuh istri," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi
di lokasi kejadian.
BACA JUGA:Luar Biasa ! Kuwu Cangkingan Jadi Pembicara di Forum T20, Paparkan Manfaat Ekonomi Desa Digital
4. Orangtua Sarankan Kopda Muslimin Serahkan Diri
Kapolda Luthfi menyebut Mustaqim, ayah Kopda Muslimin, sempat menyarankan agar anaknya menyerahkan diri dari pelariannya. "Ada komunikasi antara Kopda M dengan ayahnya, dinasehati agar menyerahkan diri saja," tuturnya.

5. Kopda Muslimin Ditemukan Tewas Pukul 07.00 WIB
Kapolda Luthfi mengatakan, Mustaqim (ayah Kopda Muslimin) orang yang pertama kali menemukan anaknya sudah
dalam kondisi tewas. Kopda Muslimin diduga menenggak racun, dan mengalami muntah-muntah. Lalu sekitar pukul
07.00 WIB dinyatakan meninggal dunia. "Pukul 05.30 WIB muntah-muntah, kemudian didapati pukul 07.00 WIB
meninggal dunia," ujar Irjen Luthfi.

6. Jenazah Kopda Muslimin dibawa ke RS Bhayangkara Semarang
Jenazah Kopda Muslimin dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Prof Awaloedin Djamin Semarang.
Ambulans dari kepolisian membawa jenazah Kopda Muslimin sekitar pukul 11.00 WIB untuk dilakukan serangkaian
proses autopsi. Komandan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi mengatakan hasil autopsi
menemukan tak ada tanda-tanda kekerasan.
"Hasil pemeriksaan dalam tubuh diketahui mati lemas karena penyakit pada otak atau keracunan," katanya di RS
Bhayangkara, Kamis (28/07) sore.

7. Pemakaman Kopda Muslimin Tanpa Upacara Militer
Jenazah Kopda Muslimin tiba di rumah duka sekitar pukul 17.15 WIB. Jenazah disambut puluhan prajurit TNI
Angkatan Darat, dan dipanggul oleh rekan Kopda Muslimin dari kesatuan Bataliyon Arhanud 15/DBY Semarang.
Setelah disalati, jenazah tentara tamtama menengah itu langsung diantarkan ke tempat pemakaman umum Kelurahan
Trompo. Pantauan JPNN.com Jateng di lokasi, tidak ada upacara pemakaman secara militer, tetapi prosesi pengantar
ke liang lahat dilakukan sepenuhnya oleh para prajurit TNI. (oet/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: