Petani Pilih Jual Gabah Basah

Petani Pilih Jual Gabah Basah

INDRAMAYU-Petani di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) kesulitan menjemur gabah hasil panen. Selain terkendala hujan, mayoritas mereka tidak memiliki lantai penjemuran yang memadai. Itulah kenapa, sebagian besar petani memilih menjual gabah basah.

Tokoh petani asal Kecamatan Anjatan, Pandi mengatakan, ketersediaan lahan terbuka untuk menjemur gabah semakin minim. Tak terkecuali di wilayah dipedesaan. Akibat terdesak permukiman. Sejumlah petani akhirnya terpaksa menjemur padi di badan jalan desa.

Kebetulan ruas jalan lingkungan di desanya sudah diperbaiki dengan cara dibeton. Setengah lajur dari jalan beton tersebut kerap dipergunakan untuk menjemur gabah.

Risiko menjemur di tempat yang bukan peruntukannya, gabah sering terinjak kendaraan yang melintas, membuat bulir padi berserakan hingga rawan remuk.

“Dulu mah setiap rumah itu ada lahan kosong buat jemur gabah. Sekarang hampir sudah tidak ada lagi. Terpaksa banyak petani jemur dijalan. Atau kalau tidak mau repot, gabah habis panen langsung dijual saja,” kata dia kepada Radar, Selasa (2/11).

Lahan jemur terbatas, juga menjadi salah satu dorongan para petani untuk menjual padi dengan sistem tebas. Menjamurnya tukang tebas sangat menguntungkan petani. Karena saat mereka bersaing, harga beli gabah di lapangan bisa naik tajam.

“Tapi tergantung padinya juga. Kalau kualitasnya bagus, harganya bisa mahal dibeli sama tukang tebas. Tapi rata-rata mereka mau beli gabah dengan harga yang cukup memadai,” kata dia.

Hal yang sama disampaikan Dirta, petani di Desa Limpas, Kecamatan Patrol. Di desanya,  hanya beberapa warga yang memiliki halaman penjemuran gabah.

Biasanya, mereka adalah orang yang memiliki sawah cukup luas atau  pabrik penggilingan gabah. “Bisa numpang, tapi mesti bayar sewa. Tidak ditarif sih, seikhlasnya,” ucapnya.

Tidak hanya untuk menjemur gabah. Tidak adanya lahan terbuka, warga juga kesulitan menggelar pesta hajatan. Solusi satu-satunya bagi warga yang memaksa diri nekat hajatan, yakni dengan menutup akses jalan. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: