Kapten Lebanon Minta Maaf Usai Main Kasar Lawan Indonesia, Begini Katanya!
Kapten Lebanon Minta Maaf Usai Main Kasar Lawan Indonesia, Begini Katanya!-encrypted-tbn0.gstatic.com-Radar Indramayu
RADARINDRAMAYU.ID - Laga uji coba internasional antara Indonesia dan Lebanon sejatinya menjadi ajang pembuktian kualitas kedua tim yang sama-sama sedang mempersiapkan diri untuk kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, alih-alih menampilkan permainan terbuka, Lebanon justru tampil dengan gaya ultra defensif yang membuat jalannya pertandingan berjalan kurang atraktif.
Hampir sepanjang laga, anak asuh Nikola Jurcevic lebih memilih untuk menumpuk pemain di lini belakang, memutus ritme serangan Indonesia dengan pelanggaran, hingga sengaja memperlambat tempo lewat aksi buang-buang waktu.
Strategi itu membuat banyak pemain Indonesia frustrasi beberapa kali serangan yang dibangun Marselino Ferdinan, Yakob Sayuri, hingga Rafael Struick dipatahkan dengan tekel keras.
BACA JUGA:Laga Irak vs Indonesia Jadi Emosional: Frans Putros Siap Tukar Jersey dengan Beckham
Tak heran jika penonton di GBT bereaksi keras dengan sorakan setiap kali pemain Lebanon berusaha mengulur waktu.
Meski begitu, wasit tetap tegas dengan menghadiahi lima kartu kuning untuk mengendalikan jalannya laga.
Pasca pertandingan, suasana agak mencair ketika kapten Lebanon, Mohamad Haidar, tampil di ruang konferensi pers ia dengan jujur mengakui bahwa timnya memang tampil dengan cara yang tidak indah dipandang.
“Mohon maaf atas apa yang terjadi dalam pertandingan. Inilah sepak bola. Kami tidak ingin berseteru dengan pemain mana pun atau membuat masalah dengan orang-orang di dalam lapangan,” kata Haidar.
BACA JUGA:PSSI Sebut Filosofi Baru: Sepak Bola Indonesia Siap Jadi Tim Modern Asia!
Pernyataan ini menuai apresiasi karena jarang ada pemain yang secara terbuka meminta maaf atas strategi yang dianggap kontroversial. Meski begitu, Haidar juga memberikan pandangan menarik.
Ia menyebut bahwa apa yang dilakukan Lebanon hanyalah bentuk adaptasi menghadapi lawan yang lebih agresif.
Ia bahkan menyindir bahwa Indonesia pun suatu saat akan menggunakan pendekatan serupa bila harus bertemu tim besar dunia.
“Saya harap Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Tapi, percayalah, saat melawan Argentina atau Brasil, Indonesia akan melakukan hal yang sama seperti kami malam ini,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

