Maarten Paes ke Persib Bandung? Bobotoh Mulai Berkhayal Lini Belakang Tangguh
Maarten Paes ke Persib Bandung? Bobotoh Mulai Berkhayal Lini Belakang Tangguh-static.promediateknologi.id-Radar Indramayu
RADARINDRAMAYU.ID - Bursa transfer kembali memanas setelah Persib Bandung dikabarkan tertarik mendatangkan kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, untuk memperkuat skuad di musim mendatang.
Nama Paes mencuat seiring kebutuhan Maung Bandung akan penjaga gawang berpengalaman yang tak hanya tangguh di level domestik, tetapi juga memiliki jam terbang internasional.
Saat ini, Maarten Paes masih aktif bermain di Major League Soccer (MLS) dan menjadi salah satu kiper Indonesia dengan level kompetisi tertinggi.
Ketertarikan Persib ini langsung menyedot perhatian publik, mengingat reputasi klub serta status Paes sebagai pemain Timnas Indonesia.
BACA JUGA:Sudah Cerai, Shandy Aulia dan David Herbowo Tetap Kompak Dampingi Anak
Jika transfer ini benar-benar terealisasi, Persib bukan hanya mendapatkan sosok kiper berkualitas, tetapi juga suntikan mental juara dan pengalaman sepak bola Eropa-Amerika.
Isu ketertarikan Persib Bandung terhadap Maarten Paes pun menjadi perbincangan hangat di kalangan bobotoh dan pencinta sepak bola nasional.
Kiper berusia 27 tahun tersebut dinilai memiliki profil ideal untuk klub sebesar Persib, yang hampir setiap musim dibebani target juara dan tuntutan tampil konsisten di Liga 1 maupun kompetisi Asia.
Kehadiran Paes diyakini mampu mengangkat kualitas lini pertahanan sekaligus menciptakan persaingan sehat di posisi penjaga gawang, sesuatu yang krusial bagi tim dengan ambisi besar.
BACA JUGA:Kabar Baik, Kecamatan Karangampel Bakal Ada SMA dan SMK Negeri
Dari sisi statistik, Maarten Paes mencatatkan 22 penampilan di MLS musim ini dengan catatan 43 kali kebobolan dan tiga clean sheet.
Sekilas, angka tersebut terlihat kurang impresif, namun konteks kompetisi MLS perlu menjadi pertimbangan penting.
Liga Amerika Serikat dikenal memiliki tempo tinggi dan gaya bermain menyerang, yang membuat para kiper kerap menghadapi banyak tembakan dalam satu pertandingan.
Dalam situasi seperti itu, statistik kebobolan tidak selalu mencerminkan kualitas individu secara utuh.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

