JIS Kandang Impian Timnas? Jordi Amat Kasih Peringatan Keras!
Jordi Amat Berharap Stadion JIS Menjadi Kandang Timnas Indonesia-progres.id-Radar Indramayu
RADARINDRAMAYU.ID - Di tengah gemuruh dukungan publik terhadap Timnas Indonesia yang semakin membara, suara dari salah satu pemain naturalisasi andalan, Jordi Amat, kembali mencuri perhatian dengan pernyataannya.
Ia menyatakan soal harapan besar menjadikan Stadion Jakarta International Stadium (JIS) sebagai rumah tetap bagi skuad Garuda.
Sebagai salah satu stadion termegah di Asia Tenggara dengan kapasitas mencapai 82.000 penonton, JIS dianggap memiliki semua potensi untuk menjadi ikon sepak bola nasional.
Jordi, yang kini membela Persija Jakarta, menilai bahwa selain infrastruktur dan kapasitas yang sudah sangat memadai.
Namun, ada satu hal penting yang masih menjadi ganjalan agar JIS benar-benar layak disebut sebagai markas utama Timnas Indonesia, yaitu kualitas rumput yang belum memenuhi standar internasional.
Ia menyoroti betapa mudahnya rumput stadion tercabut saat pertandingan, yang tak hanya memengaruhi performa pemain di lapangan, tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko cedera.
Meski begitu, sang bek tetap optimistis bahwa masalah tersebut bisa diatasi jika ada keseriusan dan komitmen dari pihak pengelola untuk memperbaikinya.
Karena bagi Jordi, bermain di hadapan puluhan ribu suporter Indonesia di stadion semegah JIS adalah impian yang pantas diwujudkan.
BACA JUGA:Transfer Panas! Jenson Seelt Hampir Pasti Gabung Klub Eredivisie, Siap Duet Bareng Bintang Belanda!
Sebagai pemain yang telah lama malang-melintang di liga-liga Eropa, Jordi Amat tentu paham benar tentang arti penting sebuah stadion yang representatif bagi tim nasional.
Bagi Jordi, JIS tidak hanya sekadar stadion megah di ibu kota, tetapi juga simbol kemajuan sepak bola Indonesia yang patut dibanggakan.
Ia bahkan menyebutkan, sangat menyenangkan bila skuad Garuda bisa rutin bertanding di sana saat FIFA Matchday atau event internasional lainnya.
Namun, keinginan itu masih dibayangi satu kendala utama, yaitu kualitas rumput yang belum ideal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

