JIS Diproyeksi Jadi Kandang Garuda, Jordi Amat dan Pramono Anung Kompak Soroti Rumput!

JIS Diproyeksi Jadi Kandang Garuda, Jordi Amat dan Pramono Anung Kompak Soroti Rumput!

JIS Diproyeksi Jadi Kandang Garuda, Jordi Amat dan Pramono Anung Kompak Soroti Rumput!-radarindramayu-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Jakarta International Stadium (JIS) kembali menjadi sorotan setelah dua tokoh berbeda, yakni bek Persija Jakarta, Jordi Amat, dan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sama-sama menyinggung pentingnya kualitas stadion megah tersebut agar layak menjadi kandang Timnas Indonesia.

Jordi Amat mengungkapkan keinginannya agar JIS bisa menjadi markas tetap Timnas Indonesia pada setiap jeda internasional. Ia menilai stadion berkapasitas 82.000 penonton ini sangat megah dan mampu memberikan pengalaman istimewa bagi skuad Garuda.

“Tentu saja, tentu saja itu akan menyenangkan (Stadion JIS menjadi kandang Timnas),” ujar Jordi.

Namun, Jordi menyoroti kualitas rumput JIS yang menurutnya masih menjadi kendala. Ia menyebut rumput lapangan terlalu mudah tercabut sehingga mengganggu kenyamanan pemain.

BACA JUGA:ACL Two Bergaya ASEAN Cup Netizen Malaysia, Singapura, Thailand Antisipasi Kejutan Persib Bandung

“Satu hal yang perlu ditingkatkan adalah rumput. Rumputnya harus ditingkatkan lagi, saya tidak tahu bagaimana. Namun, kita perlu mencari cara terbaik untuk meningkatkan kualitas rumput. Rumputnya sangat mudah tercopot, Anda tidak tahu bagian mana yang bagus atau tidak,” jelasnya.

Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, juga menegaskan pentingnya penyempurnaan infrastruktur JIS, khususnya soal pengelolaan rumput.

Menurutnya, konser musik yang digelar di stadion seharusnya tidak merusak lapangan jika dikelola dengan benar.

“Dan yang lebih penting dari itu adalah persoalan rumput di JIS yang seringkali menjadi handicap kalau habis konser atau apa pun. Maka saya sudah meminta kepada Dirut Jakpro yang sekarang ini mengelola JIS untuk belajar dari negara-negara yang hanya butuh 5 hari. Seperti yang ada di Singapura,” ucap Pramono.

BACA JUGA:Plot Twist! Ternyata Bukan Mauro Zijlstra tapi Miliano Jonathans Duluan yang Bakal Dinaturalisasi

Ia mencontohkan sistem pengelolaan rumput di stadion Singapura, di mana rumput bisa digulung saat ada konser, lalu dipasang kembali dengan cepat.

Meskipun membutuhkan biaya lebih, Pramono yakin hal itu bisa diterapkan di JIS demi menjaga kualitas lapangan.

“Begitu selesai konser [rumput] digulung. Kemudian setelah itu dikembalikan lagi. Memang alat untuk menggulung ini perlu biaya. Dan untuk itu saya yakin lah. Pasti kita bisa untuk melakukan itu,” tambahnya.

Dengan penyempurnaan infrastruktur, termasuk pembangunan penghubung antara Ancol dan JIS, Pramono optimistis JIS bisa menjadi stadion bertaraf internasional yang sekelas dengan stadion di Singapura.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: