Manfaatkan Limbah Kayu Pohon Saeh Jadi Miniatur Perahu Kuno
KREATIF: Tarjaya (batik) bersama anggota Sanggar Aksara Jawa Surya Pringga Cikedung, menunjukan miniatur perahu layar buatannya yang memanfaatkan limbah kayu dari pohon saeh. --
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Melihat adanya potensi hasilkan karya seni yang bernilai, Tarjaya salah satu anggota Sanggar Aksara Jawa Surya Pringga berhasil membuat karya seni perahu layar tempo dulu dengan menggunakan bahan kayu dari pohon saeh, yang mana pohon saeh tersebut kulit pohonnya di jadikan untuk membuat kertas daluang.
"Kulit pohon saeh ini di jadikan bahan dasar orang jaman dulu untuk membuat kertas daluang, kertas yang pada jaman dulu digunakan untuk menulis aksara jawa," ucap Tarjaya pada Radar Indramayu, Minggu (26/2).
Sehingga kayu pohon saeh tersebut tidak dimanfaatkan, melihat banyaknya limbah kayu dari pohon saeh itu, munculah ide untuk membuat miniatur perahu tempo dulu dengan sentuhan layar dari kertas daluang lengkap dengan tulisan aksara jawa.
"Ya dari pada kayu untuk bakaran di pawon (dapur,red) saya berinisiatif memanfaatkannya dengan dibuat perahu, alhamdulillah, walaupun belajar secara otodidak selesai membuatnya dalam waktu 2 hari, dan untuk penjualan ketika ada yang pesan satu unitnya kita jual harga Rp 300 ribu," ujarnya.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Jembatan Kalimangsetan Putus Diterjang Banjir Segera Dibangun Kembali
Sementara itu, Ketua Sanggar Aksara Jawa Surya Pringga, Sri Tanjung Sugiarti mengatakan saat ini pihaknya terus mengembangkan kreatifitas anggota atau pengurus sanggar, salah satunya dengan memanfaatkan kayu bekas untuk diolah menjadi barang bernilai tinggi yakni menjadi miniatur perahu layar dengan sentuhan naskah kuno.
"Kebetulan kayunya itu tidak dimanfaatkan, sayangkan jika dibuang, karena itu tim kami menginisiasi untuk menjadi karya yang kreatif, maka kang Tarjaya selaku tim dari sanggar berinisiatif membuat perahu yang desain bernuansa dulu dan tulisan jawa dilayarnya," ujarnya..
Sedangkan untuk jenis miniatur perahu sendiri adalah perahu konthing yang tertera dalam babad Dermayu, dengan tulisan layarnya nama Sanggar Aksara Jawa Surya Pringga Dermayu, serta tulisan aksara jawa lainnya yang dibaca "Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti".
"Arti dari tulisan itu, sehebat-hebatnya manusia akan hancur apabila hidup dengan kesombongan, ini memiliki makna yang penting bagi kita sesama manusia," tukasnya. (oni)
BACA JUGA:Polres Indramayu Gandeng Milenial Peduli Satkamling
BACA JUGA:Akibat Diterjang Banjir dan Sampah, Jembatan Kalimangsetan Putus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: