Alhamdulillah, Jembatan Kalimangsetan Putus Diterjang Banjir Segera Dibangun Kembali

Alhamdulillah,  Jembatan Kalimangsetan Putus Diterjang Banjir Segera Dibangun Kembali

BAKAL DIBANGUN BARU – Camat Sukra Dadang Rusyanto bersama Kuwu Karangayung Kasmana saat memonitor jembatan Kalimangsetan yang putus akibat diterjang banjir, kemarin.--

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Penduduk yang terdampak putusnya jembatan Kalimangsetan akibat diterjang banjir, kini bisa bernafas lega.

Pasalnya, jembatan yang menjadi akses penghubung masyarakat di Desa Sumuradem dan Karanglayung, Kecamatan Sukra itu segera diperbaiki.

Bukan jembatan darurat atau bersifat sementara. Tapi permanen. Jembatan Kalimangsetan bakal dibangun ulang. Dengan kontruksi lebih baik lagi.

“Dibangun baru lagi, yang lebih refresentatif,” kata Camat Sukra, DR Dadang Rusyanto MSi kepada Radar, Sabtu (25/2).

BACA JUGA:133 Mahasiswa STAIS dan STKIP Phadaku Segeran Diwisuda

Rencana itu setelah pihaknya berkordinasi dengan Pemerintah Desa Karanglayung dan Sumuradem. Kedua Kuwu sepakat untuk membangun kembali jembatan Kalimangsetan. Dilokasi yang sama.

Namun konstruksi terutama bagian pondasi dan badan jembatan diperkuat. Posisi jembatan juga ditinggikan. Agar saat debit air meningkat kala dimusim penghujan, arus sungai Kalimangsetan mengalir lancar sampai ke laut.

Sedangkan rencana dimulainya pembangunan jembatan menunggu kondisi debit air sungai normal kembali atau sampai cuaca memungkinan.

Camat Dadang Rusyanto mengungkapkan, anggaran untuk pembangunan jembatan menggunakan dana talangan. Ditaksir menelan biaya sekitar Rp60 jutaan. Dicari bersama oleh kedua Pemdes.

BACA JUGA:Aplikasi Travoy 3-0 dari PT Jasa Marga, Membuat Perjalanan di Jalan Tol Lebih Aman dan Nyaman

“Anggaran dari Pemkab kan tidak bisa langsung turun. Jadi pakai dana talangan dulu. Karena ini sifatnya mendesak, supaya mobilitas masyarakat sekitar kembali normal,” terang dia.

Akibat putusnya jembatan Kalimangsetan, ungkap dia, ribuan warga terkena dampaknya. Sebab, jembatan sepanjang sekitar 20 meter dan lebar 2 meter itu kini tak bisa lagi dilalui.

Imbasnya, jika akan menyeberang, penduduk dari dua desa bertetangga itu, terpaksa harus memutar melalui jalan pantura dengan jarak lebih jauh.

Jembatan Kalimangsetan sendiri awalnya difungsikan sebagai akses penghubung alternatif bagi warga yang hendak bolak-balik berziarah ke TPU setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: