40 Persen Bangunan SD Rusak, Tahun 2020 Mulai Dilakukan Perbaikan

40 Persen Bangunan SD Rusak, Tahun 2020 Mulai Dilakukan Perbaikan

INDRAMAYU-Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu ternyata telah mengetahui adanya sejumlah bangunan SD yang rusak. Kendati demikian, tahun ini dipastikan tidak ada rencana perbaikan bangunan sekolah. Rencananya, perbaikan baru bisa dilaksanakan  pada tahun 2020 mendatang. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Indramayu, H Malik Ibrahim MPd mengatakan, Dinas Pendidikan akan menganggarkan perbaikan melalui pendanaan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Indramayu. “Untuk tahun 2019 ini memang belum masuk anggaran. Tapi sudah direncanakan dan kita akan proses menggunakan anggaran 2020,” kata Malik. Malik menambahkan, ada sejumlah faktor mengapa bangunan sekolah tersebut lama diperbaiki. Faktor utamanya, yakni terkait pengisian data pokok pendidikan (dapodik) yang tidak benar atau jarang diperbaharui. Jika saja sekolah sering memperbaharui data maka proses perbaikan akan segera ditanggapi oleh pemerintah pusat. “Perbaikan yang dilakukan pemerintah pusat mengacu pada dapodik. Sekolah kadang masih salah dalam memberikan data-datanya,” ungkapnya. Dikatakan, jika proses pengiriman data-data ke dapodik berjalan dengan lancar maka perbaikan bisa dianggarkan lewat dana alokasi khusus. “Itulah salah satu kendala mengapa sekolah lama untuk diperbaiki,” ungkapnya. Selain itu, tambah Malik, menurut aturan dapodik perbaikan akan dilakukan jika tingkat kerusakan bangunan lebih dari 45 persen. Jika di bawah nilai itu maka perbaikan belum bisa dilakukan. “SDN Kalianyar II kerusakannya kurang dari 45 persen. Jadi perbaikannya diambil alih APBD karena perbaikan bangunan sifatnya mendesak,” tuturnya. Selain bangunan SDN Kalianyar II Kecamatan Krangkeng, pemerintah daerah juga akan merehabilitasi 14 bangunan sekolah lainnya. Sekolah yang rusak mayoritas terjadi karena kurangnya perawatan dan juga faktor usia bangunan. Sejauh ini di Kabupaten Indramayu terdapat 896 sekolah dasar. Malik mengatakan, 40 persen diantaranya mengalami kerusakan bangunan. Meski demikian rehabilitasi yang akan dilakukan nanti merupakan rehabilitasi ringan. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: