Petani-TNI Gropyokan Hama Tikus
INDRAMAYU-Tak hanya kekeringan, musim tanam gadu ini petani di Desa Anjatan, Kecamatan Anjatan juga dipusingkan dengan ancaman hama tikus yang mulai menyerang tanaman padi mereka. Mengantisipasi terjadinya gagal panen, puluhan petani setempat melakukan gropyokan atau pembasmian tikus secara serentak, Minggu (22/9). Tak hanya petani dan pamong desa, anggota TNI dari Koramil 1614/Anjatan juga dimintai bantuan untuk bersama-sama perang melawan si monyong. “Bapak-bapak dari Koramil Anjatan kita mintai bantuan melaksanakan gropyokan tikus besama,” ujar Kuwu Desa Anjatan, Warto. Dikomandoi Danramil 1614/Anjatan Kapten CZI Syamsudin dan para ketua kelompok tani, aksi gropyokan dilaksanakan di areal persawahan Pembuangan Krapyak dan Tutupan Kasdar. Kuwu Warto menjelaskan, gropyokan tikus ini merupakan program kerja pemerintah Desa Anjatan tahun anggaran 2019 dalam upaya meningkatkan produktivitas padi. Upaya ini dilakukan menyusul mulai adanya ancaman hama tikus sehingga diprogramkan aksi gropyokan secara berkala. Pemdes Anjatan sendiri mengalokasikan anggaran dari Dana Desa (DD) tahap kedua sebesar Rp11,7 juta. Anggaran ini untuk membeli alat pengompor tikus manual sejumlah 156 unit dan belerang 50 kg. “Ancaman hama tikus pada tanaman padi akan semakin besar jika tidak dikendalikan. Salah satu upaya pengendaliannya dapat dilakukan lewat gropyokan tikus. Cara ini cukup efektif dibandingkan dengan memakai pestisida, karena bisa memutus mata rantai perkembangbiakan tikus,” terangnya. Sekretaris Desa Anjatan, Sudarsono menuturkan, aksi pembasmian hewan pengerat tersebut dilakukan dengan cara mencari lubang jalan tikus yang biasanya berada di pinggir galengan. Lubang tersebut lalu dimasukkan asap dari sisa pembakaran belerang. “Tujuan dari pengasapan itu yakni agar tikus-tikus yang masih berada di dalam lubang tersebut bisa keluar. Atau setidaknya tikus tersebut bisa mati di dalam lubang,” kata Sudarsono. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: