Rumah Zakat Tegalurung Launching Bummas Solot Berkah

Rumah Zakat Tegalurung Launching Bummas Solot Berkah

Rumah Zakat Desa Tegalurung Kecamatan Balongan membuat terobosan baru. Lembaga filantropi ini me-launching Badan Usaha Milik Masyarakat (Bummas) Solot Berkah di Blok Kedokan Desa, Desa Tegalurung Kecamatan Balongan. Bagaimana suasananya? Apa konsep Bummas? ANANG SYAHRONI, Balongan AGENDA peluncuran Bummas Solot Berkah dilakukan langsung Branch Manager Rumah Zakat Cabang Cirebon, Iman Handiman. Dalam kesempatan itu turut hadir, Pemerintah Desa Tegalurung, Pemcam Balongan, dan pengurus Bummas Solot Berkah. Sejak didirikan tahun 1998, lembaga kemanusiaan yang mengelola dana zakat, infaq, sedekah dari pemberi zakat (muzaki) kepada penerima zakat (mustahik) diperuntukan bagi kesejahteraan umat lewat program pemberdayaan, yakni desa berdaya. “Konsep desa berdaya ini, bagaimana relawan kita di desa, yaitu relawan inspirasi dapat menggali potensi yang ada di masyarakat, dikelola masyarakat untuk kesejateraan masyarakat,” kata Iman pada Radar, belum lama ini. Diungkapkan Iman, Rumah Zakat baru menyentuh 1.615 desa berdaya dari jumlah total desa di Indonesia sebanyak 38.020 desa. Sehingga masih butuh upaya untuk mengunpulkan dana (ZIS), karena selama ini perolehan ZIS belum secara maksimal tergali dari para muzaki. “Di-launching-nya Bummas Solot Berkah di Desa Tegalurung Indramayu hal yang sangat luar biasa mampu dilakukan relawan inspirasi kami di sini. Semoga Bummas Solit Berkah melalui produk unggulannya mampu mengangkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar, terutama penerima manfaat yang tadinya sebagai mustahik beralih  menjadi muzaki,” tukasnya. Sementara itu, Relawan Inspirasi Rumah Zakat Tegalurung, Lastri Mulyani mengatakan, di-launching-nya Badan Usaha Milik Masyarakat (Bummas) Solot Berkah, bisa menjadi wadah produk hasil olahan masyarakat. Dijelaskannya, Rumah Zakat Tegalurung dalam kegiatan meliputi empat rumput utama program pemberdayaan senyum juara (pendidikan), senyum sehat (kesehatan), senyum mandiri (pemberdayaan ekonomi), dan senyum lestari (inisiatif kelestarian lingkungan). “Kita punya program lansia berdaya, layanan kesehatan bagi masyarakat, dan program pemberdayaan ekonomi masyarakat kita sudah memproduksi pedesan entog freze,” bebernya. Lestari berharap, dibentuknya Bummas ini produksi bisa lebih besar lagi dengan bisa melibatkan semua masyarakat sekitar, dan bisa berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan bukan hanya bagi penerima manfaat tetapi ikut dirasakan masyarakat sekitar. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: