Pertamina Tambah Pasokan Biosolar, Sopir Kecewa Pembelian Dibatasi

Pertamina Tambah Pasokan Biosolar, Sopir Kecewa Pembelian Dibatasi

INDRAMAYU-PT Pertamina telah melakukan penambahan pasokan biosolar ke wilayah Cirebon dan Indramayu sejak 15 November 2019 lalu. Penambahan penyaluran itu bertujuan untuk mengamankan dan  memenuhi ketersediaan solar di SPBU di wilayah tersebut. “Kami lakukan penambahan hingga 43 persen,”  kata Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III, Dewi Sri Utami, dalam siaran pers, Sabtu (23/11). Dewi menyebutkan, rata-rata penyaluran biosolar periode hingga 19 November 2019 mencapai 1.184 kiloliter per hari. Jumlah itu lebih tinggi 10-15 persen jika dibandingkan rata-rata konsumsi harian di wilayah Ciayumajamuning yang mencapai 900-1.000 kiloliter per hari pada Oktober. Menurut Dewi, angka penyaluran tersebut dapat disesuaikan sesuai permintaan masyarakat, dimana pada 22 Oktober penyaluran dibuka sebesar 1.256 kiloliter. Penyaluran itu dilanjutkan ke tanggal 23 Oktober sebesar 1.384 kiloliter. Dewi mengakui, meski telah ditambah pasokannya, namun terbatasnya stok biosolar di beberapa SPBU sekitar wilayah pantura dan Cirebon terjadi karena wilayah itu merupakan jalur perbatasan. Menurutnya, jalur itu menjadi akses utama transportasi ke Jateng atau sebaliknya. “Pertamina pun mengibau semua pihak untuk tidak melakukan panic buying, dan bersama-sama memantau penggunaan biosolar agar tepat sasaran,” tegas Dewi. Dewi menambahkan, bagi masyarakat atau pelaku industri, Pertamina juga menyediakan varian BBM alternatif untuk kendaraan bermesin diesel. Yakni, Dexlite dan Pertamina Dex yang tersedia di SPBU, yang memiliki kualitas lebih baik. Dewi menyebutkan, di Cirebon, jumlah SPBU yang menyalurkan Dexlite ada 17 SPBU dan Pertamina Dex 33 SPBU. Sedangkan di Indramayu, jumlah SPBU yang menyalurkan Dexlite ada 11 SPBU dan Pertamina Dex 13 SPBU. “Apabila konsumen kesulitan mendapatkan solar, dapat menghubungi call center Pertamina 135 dengan menyebutkan kode SPBU,” kata Dewi. Sementara pantauan Radar Indramayu, kekosongan pasokan biosolar sempat terjadi di berbagai SPBU di Kabupaten Indramayu dan Cirebon, Jumat (22/11). Kondisi itu di antaranya terjadi di SPBU Tegalurung, Kabupaten Indramayu, dimana setiap kendaraan dibatasi pembelian biosolarnya hanya sebesar Rp 50 ribu. Biosolar bahkan mengalami kosong sama sekali di SPBU Juntinyuat, Karangampel dan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Selain itu, kekosongan solar juga terjadi di SPBU daerah Kapetakan dan Kalisapu, Kabupaten Cirebon. Pasokan biosolar kemudian baru ditemukan di SPBU daerah Ciperna Kabupaten Cirebon. Namun, di SPBU tersebut terjadi antrean kendaraan truk maupun bus yang hendak mengisi biosolar. Salah seorang sopir bus angkutan, Suratno mengatakan, ia kecewa karena saat mengisi solar di salah satu SPBU di Indramayu ternyata dibatasi. Padahal ia mengaku membutuhkan solar yang lebih untuk perjalanan jauh. “Saya mau ke Kuningan dan ingin mengisi solar full tank, tapi ternyata hanya dibatasi mengisi Rp50 ribu saja. Jadi terpaksa harus ngisi lagi di tengah jalan,” ungkapnya. (oet)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: