Plt Bupati Kecewa Proyek Strategis 2019

Plt Bupati Kecewa Proyek Strategis 2019

INDRAMAYU-Menggebrak di awal tahun 2020, Plt Bupati Indramayu, H Taufik Hidayat SH MSi melakukan roadshow sekaligus mengevaluasi sejumlah proyek strategis tahun 2019 di sejumlah lokasi, Selasa (7/1)). Diantaranya di Indramayu Command Center (ICC), Area Docking Kapal Pabean Udik, Perluasan Pasar Karangampel, Pasar Baru Jatibarang, dan RTH (Ruang Terbuka Hijau) atau Alun-alun Jatibarang. Dari hasil kunjungan di lapangan, Taufik mengaku kecewa karena beberapa pekerjaan proyek dianggap kurang maksimal. Ia pun menegaskan, harus ada tindak lanjut atas temuan itu. “Harus diperbaiki, karena uang yang digunakan merupakan uang rakyat,” tegasnya. Kunjungan dan evaluasi diawali di ruangan Indramayu Command Center (ICC), yang tepat berada di bawah ruangan Plt Bupati Indramayu. Di ruangan yang akan dijadikan sebagai ruang kendali kabupaten itu, Taufik melihat satu persatu bahan material yang digunakan serta peruntukannya. Ia menyayangkan, ruangan yang begitu megah itu belum terkoneksi dengan pendingin ruangan karena masih ada keterbatasan daya listrik. Di ruangan tersebut, Taufik Hidayat melihat detail tentang aplikasi Indramayu All In One yang sudah di-launching-nya beberapa waktu lalu. Tapi sayang, beberapa keluhan yang sudah masuk dari masyarakat, ternyata masih belum ditindaklanjuti oleh admin di SKPD yang bersangkutan. “Saya lihat ada keluhan yang masuk sudah berminggu-minggu tentang PJU mati, lampu merah, pungli, e-KTP, kelangkaan elpiji, dan lainnya. Tapi SKPD yang menanganinya tidak respons. Saya ingin segera dibuat SOP dalam hitungan hari dan harus selesai,” tegas Taufik. Sementara dalam kunjungan ke kolam labuh (area doking) yang berada di Blok Karang Jeruju Desa Pabean Udik, Taufik Hidayat melihat langsung progres pembangunannya. Ia meminta agar ada pelebaran jalan masuk serta rehab terhadap jembatan gantung yang bisa langsung menuju ke doking kapal. Selain itu, katanya,  ukuran jembatan harus diperbesar agar manuver mobil masuk dan keluar bisa langsung ke lokasi. Evaluasi berikutnya dilakukan terhadap objek wisata Pantai Karangsong. Sebagai akses masuk ke tempat wisata yang lebih nyaman, pihaknya segera membuatkan jalan tembus yang langsung dari Desa Tambak. Dengan demikian, pilihan jalan untuk ke lokasi wisata nantinya akan ada dua selain melalui jalan lama melewati TPI Karangsong juga ada jalan lainnya. Setelah dari Karangsong, selanjutnya rombongan menuju Pasar Baru Karangampel. Selain melihat langsung keadaan pasarnya, juga melihat pengembangan pembangunan Pasar Karangampel yang berada di belakang. “Jangan ada pedagang yang jualan di jalan, saya lihat sendiri jalan tembus yang belum jadi itu saat ini dikuasai oleh kios-kios pedagang. Ini harus kita bersihkan apalagi jalan tembus ini sisanya sekitar 400 meter dan segera kita beton, maka akan digunakan untuk transportasi,” katanya. Kekecewaan Taufik Hidayat bertambah setelah melihat langsung kondisi ril Pasar Baru Jatibarang. Terlihat dengan jelas banyak sampah yang menumpuk di berbagai sudut pasar, becek dan banyak genangan air, serta telah berdiri bangunan liar di dalam pasar yang menganggu pembuangan sampah. “Pasar Jatibarang ini baru beberapa tahun saja diresmikan, namun kondisinya sangat tidak enak dipandang mata. Coba pengelola pasar dan Diskopindag untuk menciptakan pasar yang nyaman bagi pengunjungnya. Saya tegaskan  Pasar Jatibarang dan pasar-pasar lainnya harus bersih,” tegas Taufik dengan nada tinggi.   Menurut Taufik, untuk lebih meramaikan suasana Pasar Jatibarang, Pemkab Indramayu akan segera membangun terminal angkot yang berada di sebelah pasar tersebut. Selain itu juga akan memasukan pasar sandang tiap Rabu dan Minggu ke dalam Pasar Jatibarang. Setelah dari pasar selanjutnya rombongan menuju ke Alun-alun Jatibarang atau taman terbuka yang tepat berada di depan Stasiun Jatibarang. Taman yang didesain oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu saat ini sudah mulai tampak kelihatan fisiknya. Namun sayang beberapa material yang telah dipasang seperti asal-asalan. Bahkan lampu taman dengan mudahnya digoyang oleh tangan sehingga mengakibatan cepat rusak. “Kita lihat banyak material yang kurang pas, lampu taman banyak yang sudah copot, bahkan tadi tempat duduk juga belum bisa diduduki karena catnya masih membekas di tangan,” tegas Taufik. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: