Pimpinan Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kunjungi Rumah Ketua PWNU Jawa Barat di Indramayu

Pimpinan Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kunjungi Rumah Ketua PWNU Jawa Barat di Indramayu

CINDERAMATA _ Pimpinan Jemaat HKBP Pendeta Agus, didampingi para jemaat mengenakan cinderamata kain khas Batak kepada Ketua PW NU Jabar, Jumat 11 Juli 2025 di rumah kediamanya Desa Karanganyar Pasekan Indramayu-Adun Sastra-radarindramayu

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID — Pimpinan Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pendeta Agus Victor Sidauruk, melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH. Juhadi Muhammad SH, di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jumat, 11 Juli 2025.

Pendeta Agus tiba sekitar pukul 08.00 WIB didampingi perwakilan jemaat HKBP. Kedatangannya disambut hangat oleh KH. Juhadi Muhammad, sosok ulama kharismatik yang dikenal luas di wilayah Jawa Barat. Suasana penuh keakraban langsung tercipta sejak awal pertemuan.

Dalam kesempatan tersebut, Pendeta Agus menyampaikan salam hormat dari Pendeta Nekson Simanjuntak, serta mengutarakan niat tulus untuk membangun komunikasi lintas agama, khususnya dengan para tokoh dan ulama di lingkungan organisasi  Nahdlatul Ulama.

“Organisasi NU adalah kumpulan orang-orang hebat yang senantiasa menjunjung tinggi nilai Bhinneka Tunggal Ika. Saya pribadi adalah pengagum berat sosok almarhum Gus Dur,” ujar Pendeta Agus di hadapan KH. Juhadi.

BACA JUGA:Pagi-pagi Bisa Dapat Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Klaim Hadiah 100.000 Saldo Dompet Elektronik Auto Cair

Sebagai bentuk penghormatan dan simbol persaudaraan, Pendeta Agus juga memberikan cinderamata berupa kain khas Batak kepada KH. Juhadi. Dengan penuh kebersahajaan, KH. Juhadi mengenakan kain tersebut di tubuhnya, sebagai bentuk penerimaan dan pengakuan bahwa ia kini menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat Batak.

Ketua PWNU Jawa Barat, KH. Juhadi Muhammad, menyambut positif inisiatif silaturahmi tersebut. Ia menegaskan pentingnya mempererat tali komunikasi dan persaudaraan lintas iman demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Perbedaan keyakinan adalah hal yang harus kita hormati. Semua agama mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan saling menghargai. Kita semua hidup dalam satu rumah besar kebangsaan bernama Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.

Ditambahkannya, silaturahmi lintas iman ini menjadi momentum penting dalam memperkuat semangat toleransi, persaudaraan, dan persatuan di tengah masyarakat yang majemuk. Perbedaan keyakinan merupakan hak setiap orang, dan tidak bisa dipaksakan."Kami mengajak kepada seluruh umat beragama. Agar selalu mengedepankan hidup berdampingan, dan hilangkan semua kebencian yang akan merusak perdamaian,"pungkasnya. (dun)

BACA JUGA:Segera Cek Nomor Rekening! DANA PIP SD–SMA Cair Lagi Mulai 1 Juli 2025, Begini Caranya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: