249 Mahasiswa STAIS-STKIP Diwisuda

249 Mahasiswa STAIS-STKIP Diwisuda

SEBANYAK 249 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Segeran (STAIS) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pangeran Dharma Kusuma Segeran Indramayu, melaksanakan prosesi wisuda, Sabtu (29/2). Sidang senat terbuka dilaksanakan di halaman kompleks Kampus Putih Yabujah, Desa Segeran Kidul Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Ketua Panitia Wisuda, Miftahul Fatah MPdI, didampingi Ketua Panitia Harlah, Supriadi SHI menjelaskan, prosesi wisuda merupakan puncak acara dari seluruh rangkaian peringatan harlah ke-39 Yabujah tahun 2020. Mahasiswa yang diwisuda berasal dari 9 program studi (prodi), di antaranya adalah Muamalah, Ekonomi Syariah, Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Pendidikan Sejarah, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), serta Pendidikan Biologi. \"Untuk tahun akademik 2019/2020, sebanyak 249 mahasiswa yang terdiri dari 115 laki-laki dan 134 perempuan akan mengikuti proses wisuda. Dengan rincian 53 mahasiswa PAI, 56 mahasiswa PGMI, 8 mahasiswa PIAUD, 19 mahasiswa Pendidikan Sejarah, 17 mahasiswa Pendidikan Ekonomi, 52 mahasiswa PGSD dan 14 mahasiswa Pendidikan Biologi. Sementara untuk prodi Muamalah dan Ekonomi Syariah, masing-masing sebanyak 6 dan 24 mahasiswa,\" terangnya. Dengan bekal keilmuan yang telah diuji secara akademis, imbuhnya, para lulusan diharapkan akan mampu bekerja dan berkarya sesuai bidang keilmuan. Tidak hanya diri pribadi dan keluarga, mereka pun dituntut untuk mengabdikan diri di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. \"Selamat dan sukses kepada seluruh wisudawan dan wisudawati. Mulai hari ini mereka telah resmi menyandang gelar sarjana, dengan mengemban tugas dan tanggung jawab sesuai bidang keilmuan masing-masing,\" tandasnya. Sementara itu, Ketua Yabujah KH Abas Assafah Abdul Djalil SAg MSi mengatakan, para lulusan diharapkan mampu mengamalkan bidang keilmuan yang telah dikuasai dalam keseharian. Sehingga mereka mengambil peranan penting, dalam pembangunan di berbagai bidang. \"Amalkanlah ilmu. Karena sejatinya, ilmu itu bukan hanya untuk berbangga diri. Siapa pun yang tidak mengamalkan ilmu, maka akan sia-sia ilmunya bagaikan pohon rindang yang tidak berbuah,\" pungkas mantan legislator di DPRD Kabupaten Indramayu ini. (dun/adv) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: