Dipanggil Coach Nova Tapi Dilarang FIFA Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia, Ini Penghalang Utamanya

Dipanggil Coach Nova Tapi Dilarang FIFA Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia, Ini Penghalang Utamanya

Dipanggil Coach Nova Tapi Dilarang FIFA Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia, Ini Penghalang Utamanya -kita garuda-

RADARINDRAMAYU.ID - Beberapa wajah baru hadir dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia U-17.

Sebagian besar dari mereka adalah pemain diaspora yang kini mulai mendapat sorotan jelang Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.

Harapan mengiringi setiap langkah Garuda Asia, yang untuk kedua kalinya akan tampil di turnamen bergengsi ini. Kali ini bukan sebagai tuan rumah, melainkan hasil kerja keras di Piala Asia U-17.

Timnas Indonesia U-17 berhasil mengamankan satu tiket ke putaran final setelah menembus babak delapan besar di ajang tersebut. Sebuah pencapaian yang sangat membanggakan dan sarat makna.

BACA JUGA:Patricio Matricardi Resmi Gabung Persib Bandung, Cara Klub Umumkan Lewat Kartu Pos Sukses Curi Perhatian

Namun, kabar tak sepenuhnya menggembirakan datang dari federasi sepak bola dunia. FIFA mengeluarkan regulasi ketat terkait status kewarganegaraan para pemain diaspora.

Meskipun telah dipanggil resmi untuk ikut pemusatan latihan, sejumlah pemain muda Indonesia yang berdarah luar negeri belum tentu bisa membela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia nanti.

Di antara mereka yang masuk dalam daftar, lima berasal dari Belanda: Feike Muller, Floris De Pagter, Noha Pohan, Jona Gaselink, dan Deston Hoob. Semuanya punya garis keturunan Indonesia.

Dari Norwegia, dua nama muncul: Nicholas Indra Mjosund dan Azadin Ayoub. Sementara Lionel De Troy dari Italia dan Eizar Jacob dari Australia juga turut dipanggil pelatih Nova Arianto.

BACA JUGA:Kapolres Indramayu Sambut Hangat Kepulangan Polisi Cilik Usai Tampil Membanggakan di Monas

Mereka akan ikut menjalani pemusatan latihan Timnas Indonesia U-17 di Bali mulai 7 Juli hingga 10 Agustus sebagai bagian dari persiapan menuju ajang dunia tersebut.

Sayangnya, aturan FIFA menyatakan bahwa pemain di bawah usia 18 tahun hanya bisa membela tim nasional jika orang tua kandung mereka masih memegang paspor dari negara tersebut.

Contohnya Feike Muller. Bek tengah berusia 16 tahun ini memiliki darah Indonesia dari kakek pihak ibu yang berasal dari Maluku. Namun, itu belum cukup bagi FIFA.

Feike harus melalui proses naturalisasi dan itu baru bisa dilakukan setelah dia berusia 17 tahun. Artinya, untuk Piala Dunia U-17 tahun ini, dia belum bisa masuk skuad resmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: