Debut Bareng Timnas Indonesia, Market Value Emil Audero Malah Turun Anjlok Segini, Kok Bisa?

Usai debut bersama Timnas Indonesia saat lawan China, Market Value milik Emil Audero justru turun cukup dalam, kenapa bisa? -Instagram @emil_audero-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Sudah mencatatkan debut bersama tim nasional Indonesia, pemain diaspora 28 tahun ini tengah dihadapi dengan kejadian unik.
Yakni, Emil Audero yang diketahui tengah mendapatu suatu koreksi, terhadap market value yang dimilikinya sebagai penjaga gawang.
Dengan adanya koreksi itu, harga pasar yang dimiliki pemain keturunan Mataram ini, ternyata menurun anjlok dengan angka yang signifikan daripada sebelumnya.
Penurunan MV yang dimiliki Emil mengundang tanda tanya bagi fans garuda, padahal dirinya sudah tampil apik bahkan cleansheet di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 VS China.
Per tanggal 2 Juni 2025, Emil mengalami koreksi pada market valuenya, dan soal penurunan dari harga sebelumnya, bisa dikatakan drastis kurang lebih sekitar turun 30%.
Harga pasar Emil sebelum koreksi, adalah 86,91 Miliar, itu bertahan sejak dirinya mengakhiri masa pinjaman di Inter pada 5 Juni 2024 lalu.
Kemudian, usai Audero pindah dan bergabung ke Como 1907 dan berlanjut ke Palermo, harga pasarnya masih ada di angka yang sama, hingga akhirnya terkoreksi saat ini.
Dilansir dari laman Transfermarkt, penurunan harga milik kiper Timnas Indonesia ini, dari 86,91 Miliar sejak 18 Desember 2024, lalu update pada 2 Juni 2025 menjadi 55,62 Miliar.
BACA JUGA:Jadi Starter Lawan China, Ricky Kambuaya Bikin Patrick Kluivert Terkesan: Dia Main Sangat Fantastis
Lantas, apa yang mendasari penurunan harga pasar yang dimiliki oleh Emil Audero? Analisa pertama adalah karena dirinya berpindah haluan dari Serie A sementara ke Serie B.
Saat menjalani masa pinjaman ke Palermo, yang baru-baru ini gagal di playoff promosi Serie A, ini diprediksi jadi biang utama dari penurunan Market Value milik Emil.
Sewaktu berseragam Palermo, hasil eksternal yang dimiliki oleh Audero masih ada di angka rata-rata Serie B, seperti contohnya finis di klasemen ke-8 dengan 52 poin.
Dari rentetan kejadian di atas, kemungkinan itulah yang menjadi alasan, soal mengapa harga pasar yang dimiliki oleh Emil bisa menurun secara signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: