Calon Pemain Naturalisasi Baru? Winger Muda MLS Berdarah Surabaya Masuk Radar PSSI, Dipantau Simon Tahamata!

Calon Pemain Naturalisasi Baru? Winger Muda MLS Berdarah Surabaya Masuk Radar PSSI, Dipantau Simon Tahamata!

Adrian Wibowo Akan Coba Diproses untuk Membela Timnas Indonesia-Instagram @lafc_2-Radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Erick Thohir sudah resmi mengangkat Simon Tahamata, legenda sepak bola Belanda dan mantan pemain Ajax Amsterdam sebagai kepala pemandu bakat di PSSI

Ia ditugaskan untuk mengidentifikasi dan merekomendasikan talenta muda, termasuk pemain diaspora, yang berpotensi memperkuat Timnas Indonesia di masa depan.

Salah satu nama yang mulai disorot adalah Adrian Wibowo, pemain muda berusia 19 tahun yang saat ini membela klub Los Angeles FC (LAFC) di Major League Soccer (MLS) 2025.

Meski baru mencatatkan dua penampilan di musim ini, kiprahnya menarik perhatian karena latar belakangnya sebagai pemain keturunan Indonesia.

BACA JUGA:Persib Bandung Resmi Berpisah dengan Kevin Mendoza, 5 Kiper Asing Ini Cocok Jadi Pengganti

Adrian lahir di Los Angeles pada 17 Januari 2006. Ia memiliki darah Indonesia dari sang ayah yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur.

Sejak usia muda, ia meniti karier sepak bola bersama akademi LAFC dan kini masuk skuad utama klub tersebut. 

Ia juga pernah membela Timnas Amerika Serikat U-17 sebanyak tiga kali pada tahun 2022, dengan catatan satu gol.

Meski demikian, Adrian masih berpeluang membela Timnas Indonesia karena belum bermain untuk timnas senior AS. 

BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Tanpa Jaminan: Plafon Rp100–500 Juta dan Cara Pengajuan agar Langsung Cair

Potensi ini pun menjadi perhatian Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang memberikan tanggapan soal kemungkinan Adrian Wibowo bergabung ke skuad Garuda

"Saya tidak tahu apakah Adrian Wibowo yang main di LAFC mau membela Merah Putih? Namanya juga Wibowo, kami akan lihat apakah dia berminat. Kami sedang membentuk tim scouting yang prima," ujar Erick Thohir, dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Erick menegaskan bahwa proses seleksi pemain harus berjalan bersih, tanpa adanya intervensi pribadi atau praktik “pemain titipan”.

"Kalau ada pemain titipan, tim scouting saya bubarkan. Pelatihnya juga saya copot. Tidak boleh ada titipan pribadi dalam pembentukan Timnas," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: